Network
MEDIA PAKUAN- Maih Ingat! dengan seorang perwira berpangkat jendral yang sebagai Presiden Uganda Idi Amin Dada Oumee, terkenal berdarah dingin.
Idi Amin tak sungkan membunuh bahkan ia diberi julukan diktator pemakan manusia.
Idi Amin menjadi Presiden Uganda pada 25 Januari 1971-13 April 1979. Dikenal dengan julukan "Penjagal Uganda", ia dianggap sebagai salah satu despot paling terkejam dalam sejarah dunia.
Idi Amin akan dicatat dalam sejarah sebagai pembunuh dan kanibal gila yang menghancurkan Uganda dan memberi Afrika citra hingga saat ini.
Baca Juga: Jawa Timur Sediakan Mosipena, Khofifah Indar Parawansa: Semoga Literasi Bencana Meningkat
di belakang Idi Amin dipaksakan pada 1979 oleh pasukan Tanzania dan orang-orang buangan Uganda.
Nama Idi Amin terkenal gegara Uganda mewadahi gerakan teroris saat Air Penerbangan France 139 diba pada 27 Juni 1976 dan melindungi para teroris di bandara milik Entebbe.
Bertubuh tinggi 190 cm dan seorang militer, Idi Amin malah dinilai sebagai 'monster' daripada seorang pemimpin.
Bahkan kebiasaan sang jendral itu sangat mencengangkan dan terbilang sadis. Ia suka memakan sarang lebah dan larva mentah-mentah saat jamuan makan kenegaraan.
Baca Juga: Hari Nasional China dalam Memperingati Peristiwa Nanking ke-84 yang Terjadi Pembantaian oleh Jepang
Lebih dari itu, Idi Amin merupakan diktator kanibal. Ia tak segan menjadikan rakyatnya bagai kambing peliharaan yang siap disembelih untuk lauk makan siang di piringnya
Idi Amin juga suka makan daging manusia (kanibal) yang sudah ia eksekusi mati sebelumnya.
Hidupnya juga bergelimang kekayaan dan ia memiliki 4 orang istri serta 34 orang anak yang resmi dalam pernikahan maupun tidak.
Keganasan Idi Amin dalam memerintah negaranya menjadikan Uganda negara miskin dan terbelakang dalam segala aspek.
Hingga akhirnya angin kebebasan tiba bagi Uganda. Saat kekuasaannya jatuh, ia lari ke Arab Saudi karena rakyatnya menuntut balas.
Sang monster itu, berhasil dengan selamat di negara Raja Salmana dengan berenang dilaut sejauh ratusan meter.
Dan Ia merupakan masa-masa terakhir hidupnya di Arab Saudi.***
