MEDIA PAKUAN - Darren Bent, mantan pemain Aston Villa, menilai Emiliano Martinez tak pantas meledek Kylian Mbappe usai Argentina juara Piala Dunia 2022.
Luapan kegembiraan Emiliano Martinez dianggap berlebihan. Bukan hanya oleh Darren Bent saja, Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera dan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet menyesalkanmenyesalkan.
Baca Juga: Simak Syarat Penerima BLT BBM Tahap 2 2022, Bisa Dapatkan Bantuan Rp300.000 di Kantor Pos
Emiliano Martinez dengan sengaja menempelkan tropi penghargaan kiper terbaik tepat ditengah selangkangannya dipodium mengkritik Prancis rasis penganut sek bebas.
Bukan itu saja, dalam parade perayaan juara Piala Dunia 2022, Martinez nampak secara terang-terangan menggendong boneka bayi yang ditempel stiker wajah Mbappe.
Tindakan itu membuat Amelie Oudea-Castera mendukung langkah Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet yang mengirim protes resmi ke Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Baca Juga: Isu Perceraian Dude Harlino dan Alyssa Subandono Merebak Kencang di Medsos: Mereka Membantah Hoaks
Menurut Amelie Oudea-Castera dan Noel Le Graet, Argentina harus sadar bahwa tingkah yang dilakukan para pemain tidak pantas.
Kylian Mbappe sendiri bukan tidak berdosa atas tindakan di dalam maupun di luar lapangan di ajang Piala Dunia 2022 Qatar hingga mendapat balasan dari Emiliano Martinez.
Bukan hanya masalah pribadi sakit hati gawang Emiliano Martinez berhasil dijebol Kylian Mbappe sebanyak empat kali. Namun masalah lebih basar lagi dari itu.
Kylian Mbappe terlebih dahulu mengkritik pedas kualitas sistem persepakbolaan di Amerika Latin yang tidak akan bisa mengalahkan Eropa.
Sikap sombong Kylian Mbappe juga tidak menghargai Leonel Messi selama di PSG.
Maupun selama pertandingan berlangsung jadi tambahan motif pembalasan Emiliano Martinez dan para pemain Argentina.
Baca Juga: Miliki Makna Menarik, Inilah Lirik Lagu Candy Milik NCT Dream Lengkap dengan Terjemahan
Bila persetruan pribadi ini terus berkembang membawa lembaga sampai negara, maka FIFA harus segera turun tangan menyelesaikan masalah ini.***