MEDIA PAKUAN - Insiden yang terjadi di persepak bolaan Indonesia kembali pecah.
Pada Sabtu, 1 Oktober 2022, telah terjadi kericuhan antara suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Para Suporter Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutan dengan skore 2-3.
Situasi yang tidak kondusif memaksa petugas keamanan untuk bertindak. Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribune Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Berulang Tahun pada 4 Oktober 2022 Hari Ini, Atalia Praratya : You'll Never Walk Alone
Tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena akibat massa hingga terinjak-injak. Massa sesak nafas karena kekurangan oksigen.
Selain korban meninggal sebanyak 127, setidaknya 180 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
34 orang korban tewas di stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.
Berikut ini catatan tragedi maut dunia dari dunia sepakbola:
24 Mei 1964, Bencana Nasional Estadio, Lima, Peru, 328 Orang Tewas
23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas
2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium DIsasterm Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas
20 Oktober 1982, Bencana Luzhniki, Stadion Leni, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas
12 Maret 1988, Bencana Badai Hujan Kathmandu, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas
15 April 1989, Bencana Hillsborough, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas
Baca Juga: 5 Oktober Peringatan Haru Guru Sedunia dan HUT TNI, Dua Pahlawan Bangsa yang Tangguh
16 Oktober 1996, Bencana Nasional Mateo Flores, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas
9 Mei 2001, Bencana Stadion Olahraga Accra, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas
1 Februari 2012, Kerusuhan Port Said Staduim, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas
1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 127 Orang Tewas.
Maka tak heran ucapan quotes Mas Bepe beberapa tahun silam? Rasanya, quotes ini wajib dipegang oleh seluruh pencinta sepak bola di dunia khususnya Indonesia, agar tidak bertindak bodoh saat menyatakan cintanya terhadap sepak bola.
"Tidak ada satu kemenangan pun yang sebanding dengan nyawa,".***