127 Orang Tewas 2 Personil Polisi Jadi Korban, Laga Arema vs Persebaya: Sejarah Terkelam Sepakbola Indonesia

- 2 Oktober 2022, 09:46 WIB
Sekitar 127 Orang Tewas Dalam Tragedi Sepakbola BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang
Sekitar 127 Orang Tewas Dalam Tragedi Sepakbola BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras
 
MEDIA PAKUAN - Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dua dari 127 tewas pasca pertandingan BRI Liga 1 Indonesia anggota polisi.
 
Mereka tewas Sabtu 1 Oktober 2022 malam menewaskan seratus lebih nyawa. 
 
Sejauh ini laporan dari kepolisian menyebutkan sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 
 
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dari 127 korban jiwa itu dua di antaranya adalah anggota kepolisian.
 
 
"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico saat jumpa pers, Minggu 2 Oktober 2022.
 
Lebih lanjut, Nico mengatakan 34 orang meninggal dunia di stadion dan sisanya kehilangan nyawa ketika penanganan di rumah sakit.
 
Selain korban jiwa, ada 180 korban luka luka yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
 
 
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujarnya.
 
Usai kerusuhan itu, dari data yang diperolehnya ada 13 kendaraan rusak di mana 10 di antaranya kendaraan kepolisian.
 
Menurutnya, pertandingan berjalan dengan lancar namun saat laga berakhir sejumlah suporter Arema menerobos masuk ke tengah lapangan untuk menemui pemain dan ofisial karena kecewa dengan hasil kekalahan yang diraih.
 
 
Petugas keamanan lalu melakukan pencegahan dengan melakukan pengalihan agar suporter tidak mengejar pemain yang ada di lapangan. Kemudian petugas menembakkan gas air mata.
 
Menurut Nico tindakan melepaskan gas air mata itu dilakukan untuk mengamankan ofisial dan pemain karena suporter dari tim berjuluk Singo Edan memaksa masuk melakukan perbuatan anarkis.
 
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ungkapnya.
 
 
Untuk seluruh biaya pengobatan para korban yang tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung oleh pemerintah kabupaten Malang.
 
Bupati Malang M. Sanusi memastikan proses evakuasi telah dilakukan sepenuhnya.
 
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," katanya.
 
 
Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya atas Arema FC. Kekalahan tersebut juga merupakan yang pertama bagi Arema sejak 23 tahun terakhir.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x