Bursa Pencalonan Kapolri, Ketua IPW: Presiden Jangan Terjebak Nilai Perkawanan Semu dan Menyesat

- 16 November 2020, 14:15 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis
Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis /Antara


MEDIA PAKUAN - Pada bursa pencalonan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan masih terbuka lebar.

Dalam pernyataan tertulis Neta berpesan dan memberikan usulan tentang kriteria-kriteria calon Kapolri yang akan menggantikan Kapolri Idham Azis.

Dia mengusulkan agar pemberiaan jabatan calon Kapolri nanti tidak berdasarkan kedekatan atau perkawanan.

Baca Juga: IPW Sebut Ada 8 Calon Perwira Pengganti Kapolri Idham Azis

"Itu diusulkan agar Presiden tidak terjebak pada nilai perkawanan yang semu dan menyesatkan," kata Neta.

Dia juga menekankan bahwa selain bintang tiga calon Kapolri harus dari figur yang tidak bermasalah.

"Syarat utama calon kapolri, selain bintang tiga. Seharusnya calon kapolri itu dipilih dari figur jenderal bintang tiga yang tidak bermasalah, kapabel, mumpuni, dan profesional, modern, dan terpercaya(promoter)," katanya.

IPW mengusulkan kandidat calon Kapolri dari nama yang pernah menjabat Kapolda terutama di daerah Jawa atau daerah rawan.

Selain itu Kapolri yang dipilih harus paham dengan manajemen dan organisasi Polri secara keseluruhan.

Baca Juga: Istri Kapolri 'Terpikat' Gaya Pembinaan Mantan Gang Motor dan Napi Di Sukabumi

Kemudian Kapolri juga harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana Polri, sehingga proyek-proyek pengadaan di Polri tepat guna.

"Sehingga orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberi menangani proyek-proyek pengadaan di Polri. Jangan hanya gara-gara kenal dengan Kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan Polri," katanya

Figur calon Kapolri harus paham sistem karir untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.

Baca Juga: Tukang, Ahli hingga Konsultan Bangunan Dipanggil Mabes Polri Terkait Kebakaran Gedung Kejagung


Jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun-tahun bertugas disatu tempat tidak di pengalihan tugas.

Namun dari banyak figur yang memenuhi kriteria tersebut, dewan kepangkatan dan jabatan tinggi (Wanjakti) Polri hanya akan memilih lima figur sebagai bakal calon Kapolri yang nanti akan diserahkan kepada Presiden Jokowi.

"Peluangnya masih terbuka dan semua tergantung Presiden," ujar Neta dalam pernyataan tertulis yang diterima dijakarta, Senin 16 November 2020.

"Adapun proses pemilihan oleh Wanjakti Polri itu sendiri masih lama, yakni pertengahan Januari atau usai Polri melakukan tugas besar, yakni pengamanan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021," kata Neta.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x