MEDIA PAKUAN - Sebagai bentuk upaya untuk pengurus keutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk mengadakan Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita).
Kementrian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Mogef) Korea Selatan dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI) memanfaatkan perkembangan Jabar Sekoper Cinta untuk dijadikan solusi mengatasi permasalahan gender.
Baca Juga: Setelah Jalani Karantina Ratusan Jemaah Indonesia Mulai Melaksanakan Umrah
Di Jawa Barat mayoritas penduduk perempuannya terbilang cukup tinggi, namun pemberdayaan terkait pendidikan dan ekonominya belum bisa mengimbagi.
Kementrian mengamati Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terlihat cukup serius untuk meningkatkan pemberdayaan penduduk perempuan yang ada diwilayah itu.
Oleh sebab itu, mulai dari sekarang dan seterusnya hingga 2024 nanti, Pemerintah Korea akan memberikan bantuan dana pertahunnya senilai kurang lebih USD370.000 untuk proyek yang telah disepakati bersama.
Baca Juga: Petani Keluhkan Pupuk Subsidi Sulit Didapatkan, Sekda Sragen Angkat Bicara: Masalah Teknis
Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia melalui pelatihan vokasi, peningkatan akses perempuan pada pekerjaan dan kewirausahaan, sebagai percontohan untuk kemudian direplikasi di lokasi lainnya di Indonesia (difusi model kebijakan).
Proyek ini telah dirundingi secara daring pada 16 Oktober 2020 lalu, dengan dihadiri Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan Lee Jung Ok, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bintang Puspayoga, serta Ketua Umum Sekoper Cinta Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil.
“Kami harapkan Sekoper Cinta ini bisa menjadi percontohan yang bisa direplikasi di daerah lain atau menjadi difusi model kebijakan di Indonesia,” ujar Atalia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.***