Dalih Persis Penumpang Pesawat Terbang, BUMN Bantah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sepi Peminat: Kok Bisa Yah!

- 31 Januari 2024, 07:25 WIB
Kereta Api Cepat Jakarta _ Bandung /Instagram @keretaapi_cepat.id
Kereta Api Cepat Jakarta _ Bandung /Instagram @keretaapi_cepat.id /
 
 
MEDIA PAKUAN - Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Kereta Cepat Whoosh mulai sepi peminat dibantah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga. Dia berdalih penumpang kereta cepat sama dengan penumpang pesawat terbang ramai dan sepi pada waktu tertentu.
 
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menetapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis.
 
Baca Juga: Tumbangkan Madura United, Persis Solo Sukses Menjauh dari Zona Degradasi pada Pekan Ke 23 BRI Liga 1

"Coba naik pesawat pas hari-hari jam lagi sepi, pesawatnya kosong. Kita lihat, kalau lagi puncak-puncaknya tinggi peminat, lagi sepi ya kurang.
 
Makanya kita dinamis (tarif dinamis), kadang kalau enggak peak-nya ya turun," ujar Arya usai peluncuran Vending Machine di Bandar Udara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
 
Arya juga mengungkapkan jika sepinya penumpang kereta cepat tidak bisa hanya dilihat dalam satu hari saja, tetapi harus berdasarkan pada data bulanan. KCIC pun memiliki laporan bulanan terkait dengan jumlah penumpang.
 
Baca Juga: Meski Polisi Pastikan Ledakan di RS Semen Padang Bukan Bom, Ratusan Pasien Dievakuasi:Simak Penjelasannya

"Jangan karena ada satu orang naik kereta pada jam itu, kita bilang sepi, enggak bisa," ujar Arya.

Oleh itu,Arya membantah penetapan tarif dinamis lantaran untuk pembayaran utang kereta cepat.

"Enggak ada urusannya itu," ucapnya.
 
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan menerapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh mulai 3 Februari 2024.
 
Dan memungkinkan penumpang mendapatkan harga tiket murah saat sedang sepi dan harga lebih tinggi saat periode ramai seperti hari libur.
 
Baca Juga: Rajib Yakin Penyidik KPK Bersikap Profesional, Wabendum Timnas AMIN Diperiksa KPK: Politis atau Tidak?

Tarif itu disebut akan menguntungkan penumpang karena bisa mendapatkan harga yang lebih murah jika melakukan perjalanan pada waktu tertentu.

Dengan skema baru ini, tarif kelas Premium Economy berkisar antara Rp150-250 ribu, berbeda dengan saat ini yang berlaku di harga tetap sebesar Rp200 ribu untuk perjalanan Senin-Kamis dan Rp250 ribu untuk perjalanan Jumat-Minggu.***
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x