Pengamat Teuku Rezasyah Dukung Langkah Prabowo: Meski Dikiritis Tak Buka Data Kemenhan ke Publik, Mengapa?

- 8 Januari 2024, 10:39 WIB
Kolase foto Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat debat ketiga Pilpres 2024, Minggu,7 Januari 2024.
Kolase foto Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat debat ketiga Pilpres 2024, Minggu,7 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc./
 
MEDIA PAKUAN - Pengamat Hubungan Internasional Teuku Rezasyah menyebut calon presiden (capres) sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak bisa sembarangan membuka data Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada publik, karena ada data yang bersifat konfidensial.

Rezasyah mengatakan hal tersebut untuk menanggapi Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam 7 Januari 2024.
 
Saat capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendesak Prabowo untuk membuka data terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan beberapa kebijakan lain di Kemhan.
 
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Futsal Profesional di Pekan Ke 6,Bintang Timur Surabaya Bantai Kasuarina Giga FC

"Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfidensial. Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri," pungkas Rezasyah,yang dikutip dari ANTARA, pada Senin 8 Januari 2024.

Perlu diketahui Data konfidensial merupakan data yang bersifat rahasia dan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu dengan kepentingan untuk mengaksesnya.

Rezasyah turut menjelaskan data konfidensial juga hanya dapat dibuka oleh orang-orang tersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian untuk mengelola data tersebut.

"Betul, enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," ucap dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran itu.
 
Baca Juga: Lebih Banyak Menyerang, Liverpool Permalukan Arsenal di Rumah Sendiri pada Putaran Ketiga FA Cup

Dalam debat ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri tersebut, beberapa kebijakan pertahanan Prabowo menjadi sasaran kritik oleh Anies dan Ganjar.

Pada saat debat berlangsung, Ganjar dan Anies terlihat beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo.
 
Bahkan Ganjar dan Anies juga kompak mengkritik proses perencanaan pertahanan Kemhan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Terkait hal itu,Prabowo menanggapi kritikan kedua rivalnya itu dengan mengucapkan jika data yang disampaikan oleh kedua pasangan calon tersebut keliru.
 
Prabowo menjelaskan bahwa dia bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat.
 
Baca Juga: Cemilan Ala Betawi Paling Legendaris, Ini Resep Cara Membuat Kue Putu Mayang; Lembut Manis dan Legit

"Penjelasannya, ya, di tempat ini, bukan di ruang tertutup yang tidak diketahui publik. Kalau Bapak ketahui datanya salah, tunjukkan di tempat ini, sehingga publik bisa mengetahui," kata Anies merespons ajakan Prabowo.

Ditanggapi Prabowo dengan menilai bahwa membahas masalah internal pertahanan suatu negara adalah tidak pantas dilakukan secara terbuka.

"Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kita bicara, terbuka. Masa kita mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ucap Prabowo.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah