MEDIA PAKUAN - Peneliti senior Prof. Richard Claproth dalam sebuah konferensi pers di Bali memperingatkan bahwa Indonesia sedang dalan keadaan genting dengan program WHO yang akan mengancam keamanan nasional Indonesia.
Di saluran Youtube Migran TV yang diunggah 13 November ia mengungkapkan rencana WHO untuk melakukan eksperimen penyebaran nyamuk melalui Non Governmental Organization milik Bill Gates di 5 kota di Indonesia dan 12 negara di dunia.
Richard memperingatkan bahwa jika program ini dilakukan di Bali maka akan di sebar sebanyak 200 juta nyamuk yang dalam 4 bulan akan berkembang biak menjadi 15 miliar nyamuk. Ini berarti dengan perbandingan jika warga Bali sebanyak 2,5 juta maka 600 ribu nyamuk untuk per orangnya.
Menurut Richard Claproth yang telah mengikuti simposium internasional bahwa pelepasan nyamuk akan dilakukan jika sampai 1 Desember tidak ditolak programnya.
Sebagai saintis ia melihat bahwa buruknya program ini dan mengklaim ditujukan sebagai program depopulasi.
Prof Richard Claproth "Kondisi Negara Sedang Genting, Kita Punya Waktu Hingga 1 Desember"
Selengkapnya Simak di
????????????????https://t.co/TFuquYOPk6
Sebarkan Agar Rakyat Menolak Nyamuk² Import di Sebarkan Di Negri Kita. https://t.co/8aWsO4nOtg pic.twitter.com/3jP7TKKEGm— Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi) November 13, 2023
"Saya punya teman yang kerja di Save The Children yang mengatakan bahwa saat ini nyamuk-nyamuk itu sudah ada di Bali," ungkap Richard.
" Saya kasih tahu Lokasinya ada di mana mereka ada di Lovina yang mungkin akan disebarkan tanggal 14," katanya.
Kemudian akan dipaksa untuk untuk membeli vaksin setelah 2 tahun kemudian yaitu 2025.