Dugaan Pencemaran Perairan di PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu, Butuh Sinergitas Antar Lembaga

- 21 Oktober 2022, 11:49 WIB
Ilutrasi pencemaran pantai
Ilutrasi pencemaran pantai /Pixabay/Deutsch /

MEDIA PAKUAN - Berawal dari beredarnya kabar terkait dugaan pencemaran laut di sekitar kawasan pantai Cipatuguran dekat PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu, Media Pakuan mencoba untuk menghubungi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati kepada Media Pakuan, Kamis 20 Oktober 2022, membenarkan adanya pengaduan terkait hal tersebut pada awal bulan Oktober.

Menurut Nunung, laporan tersebut menyebutkan bahwa adanya pencemaran limbah cair yang dibuang ke laut dan kematian ikan-ikan di sekitar perairan lokasi PLTU. Untuk memastikan kabar tersebut bersama jajarannya, bergegas mendatangi lokasi.

Baca Juga: Ribuan Kasus TBC di Kabupaten Sukabumi, Perlunya Peningkatan Sosialisasi dan Logistik Penunjang

"Kami segera menuju ke lokasi yang dimaksud, pada saat di lokasi tidak terlihat seperti yang telah disampaikan," kata Nunung.

Ia menambahkan walaupun begitu pihaknya tetap melaporkan hasil pemeriksaan lokasi tersebut kepada Bupati Sukabumi dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, 7 Oktober 2022," ungkapnya.

Setelah pelaporan tersebut DKP Jawa Barat bersama DLH Provinsi Jawa Barat melakukan koordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Sukabumi. Hingga akhirnya melakukan kunjungan ke PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu. Menurut Nunung, hingga kini masih terus dilakukan koordinasi antar lembaga, dan rencananya akan dilakukan pengambilan sampel air laut.

Sementara dari hasil penelusuran dinas para nelayan di Pantai Cipatuguran umumnya mengeluhkan tempat sandaran perahu pada saat cuaca buruk, karena lahan yang menyempit oleh pembangunan oleh penguasaan lahan di pesisir, limbah rumah tangga dan sampah-sampah yang dibuang ke laut.

Nelayan jarang menemukan ikan mati di kawasan sekitar, walaupun ditemukan biasanya karena kematian alami atau yang tertangkap jaring dan terlepas.

Halaman:

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x