KTT W20 di Danau Toba, Ini yang Diinginkan dari Pemimpin G20

- 21 Juli 2022, 20:44 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga (kiri), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno (tengah), Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini (kanan) pada pembukaan W20 Summit Presidensi Indonesia di Simalungun Sumatera Utara, Selasa (19/07).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga (kiri), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno (tengah), Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini (kanan) pada pembukaan W20 Summit Presidensi Indonesia di Simalungun Sumatera Utara, Selasa (19/07). /FOTO ISTIMEWA

MEDIA PAKUAN-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) di Simalungun, Danau Toba, Sumatera Utara, 19-20 Juli 2022 menghasilkan sejumlah rekomendasi yang menekankan pada beberapa isu penting terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.

Isu tersebut yakni menolak diskriminasi dan mendorong kesetaraan gender, UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, respon kesehatan yang mengutamakan kesetaraan gender, serta perempuan pedesaan dan ­perempuan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Viral Biadab! Bocah Dipasung Orang Tua di Bekasi, Jalan Terseok-seok Kelaparan: Tubuh Kurus Kering

Rekomendasi tersebut sekaligus menjadi dasar bagi penyiapan komunike yang akan diserahkan secara langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo selaku pemimpin tertinggi dari G20 Presidensi Indonesia, pada hari ini Kamis, 21 Juli 2022. 

Pada acara pembukaan KTT W20, dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga menjelaskan bahwa setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan pandemi memberikan dampak yang lebih besar kepada perempuan.

Dampak tersebut antara lain berupa gaji yang rendah serta hilangnya pekerjaan. Pandemi telah mendorong jatuhnya perempuan ke dalam kemiskinan yang ekstrim, bahkan semakin memperlebar kesenjangan gender.

Bintang melanjutkan, W20 Presidensi Indonesia berfokus pada empat isu penting. 

Pertama, bebas dari diskriminasi. Kedua, UMKM yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan sebagai kunci pertumbuhan inklusif. 

Ketiga, mempromosikan kesehatan untuk pulih bersama secara merata. 

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x