Pasca Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Tiba di Bali, Penjagaan Diperketat: Persiapan Pertemuan G20

- 8 Juli 2022, 10:25 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah tiba di Bali dalam rangka persiapan G20
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah tiba di Bali dalam rangka persiapan G20 /Reuters/Umit Bektas
 
MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dikabarkan  telah tiba di pulau Bali, untuk persiapan pertemuan G20.
 
G20  akan menjadi pertemuan tatap muka pertamanya dengan para menteri negara penentang invasi Ukraina.

Para menteri luar negeri G20 dijadwalkan akan melakukan pertemuan hingga hari Jumat di Bali
 

Pengamanan keamanan ketat diberlakukan pada hari Kamis ketika diplomat asing turun ke Bali.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan negaranya bersama lainnya akan menggunakan pertemuan G20 untuk menyoroti dampak perang.
 
"Kami akan memperjelas pandangan kami secara kolektif tentang posisi Rusia dan perilaku Rusia," katanya.
 
 
Lavrov yang akan menghadiri makan malam penyambutan hari Kamis, akan  berada dekat dengan penentang paling vokal dari invasi Ukraina

Menteri Rusia itu  akan bertemu dengan beberapa rekan G20 di sela-sela KTT,  namun Menteri Luar Negeri  Jerman Annalena Baerbock dari Jerman dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengesampingkan pertemua dengan Lavrov.

Kelompok 20 termasuk negara-negara Barat yang menjatuhkan sanksi dan menentang Moskow. Namun negara seperti China, Indonesia, India dan Afrika Selatan lebih bersikap netral dalam hal itu 
 
 
Beberapa pejabat AS, Eropa dan negara G7 telah berkoordinasi untuk menjadikan kesempatan tersebut sebagai pertemuan untuk menekan Rusia.

Negara-negara G7 telah mengecualikan Rusia dari G8 karena aneksasi Krimea, pada tahun 2014.

Pada ada bulan April. para pejabat tinggi dari Inggris, Kanada dan Amerika Serikat meninggalkan perwakilan Rusia selama pertemuan keuangan G20 di Washington.
 
 
Meskipun tidak mengenyampingkan upaya memboikot pertemuan G20, beberapa analis mengatakan negara-negara Barat mungkin memutuskan akan kontraproduktif dan memberikan keleluasaan kepada Rusia.

Namun seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Kamis mengingatkan bahwa  sangat penting untuk fokus pada apa yang telah ditetapkan Indonesia dalam pertemuan Kepresidenan G20 untuk tidak membiarkan gangguan atau interupsi.
 
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Reska Multi Usaha Juli 2022, Inilah Persyaratan dan Formasi yang Dibuka

Pada diskusi energi dan ketahanan pangan beberapa waktu lalu, Rusia dituduh memblokade pengiriman gandum Ukraina yang memicu krisis pangan global dan memperburuk inflasi.
 
Dalam pertemuan tersebut Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi ekspor gandum tanpa hambatan.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menlu China, Wang Yi  memandang perlunya melindungi stabilitas regional dan menyelesaikan masalah global terkait konflik Rusia-Ukraina.
 
 
 

Kementerian luar negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan. mengatakan “Kesolidan suara negara-negara berkembang diperlukan untuk menghentikan perang, dan untuk mengintegrasikan kembali ekspor pangan Ukraina dan Rusia ke dalam rantai pasokan global,” katanya.
 
Memperlihatkan netralitas Indonesia, Presiden Joko Widodo telah melakukan misi perdamaian yang ambisius dengan mengunjungi Kyiv dan Moskow.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.arabnews.com/node


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x