Sengketa Irian Hampir Picu Perang Dunia Libatkan Soviet AS dan NATO: Begini Faktanya

- 17 Juni 2022, 12:29 WIB
Sengketa Irian Barat Hampir Picu Perang Dunia, Begini Faktanya
Sengketa Irian Barat Hampir Picu Perang Dunia, Begini Faktanya /kostrad.mil.id/

Di Moskow, Soekarno membahas sengketa negaranya dengan Belanda, yang kemudian disebut sebagai Sengketa Irian Barat.

Gayung bersambut, pemimpin Soviet Nikita Khrushchev, yang mendukung gerakan anti kolonialisme di Asia dan Afrika, merespon dan mengumumkan dukungannya terhadap Indonesia, yang saat itu berupaya mendapatkan dukungan di PBB.

Upaya tersebut mulai menemukan titik terang setelah Moskow mempersenjatai Indonesia, dengan satu kapal penjelajah, 14 kapal perusak, delapan kapal patroli anti kapal selam, 20 kapal rudal, beberapa kapal torpedo bermotor dan kapal meriam, serta kendaraan-kendaraan lapis baja dan amfibi, helikopter, dan pesawat pengebom.

Baca Juga: Penghuni Surga, Kisah Seorang Pelacur Bani Israil: Simak Ini yang Terjadi Padanya

Pada tahun 1960, dengan persenjataan Soviet, Indonesia memulai kebijakan untuk melakukan konfrontasi dengan Belanda

Sejak saat itu aktivitas militer Indonesia terus meningkat di wilayah sengketa Irian Barat, sampai pertengahan tahun 1962.

Angkatan Udara RI mulai beroperasi di pulau-pulau sekitar Irian Barat, dengan pesawat pengebom Tupolev Tu-16 Soviet, yang dilengkapi dengan misil antikapal AS-1 Kennel/KS-1 Kome, untuk mengantisipasi serangan kapal HNLMS Karel Doorman, Belanda.

Konfrontasi yang meningkat antara Indonesia dan Belanda melibatkan kombinasi tekanan diplomatik, politik, dan ekonomi, serta kekuatan militer yang terbatas.

Baca Juga: Crimes of the Future Film Horror yang Mengerikan, Akankah Indonesia Ikut Rilis?

Jika terjadi konfrontasi militer berskala penuh, maka akan memaksa AS untuk campur tangan untuk membantu anggota NATO lainnya.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah