Warga Kurdi Tolak Swedia Gabung dengan NATO: Dalih Erdogan Injak Martabat Kurdi

- 9 Juni 2022, 21:03 WIB
Turki Umumkan Operasi Militernya ke Suriah dalam Memerangi Milisi Kurdi
Turki Umumkan Operasi Militernya ke Suriah dalam Memerangi Milisi Kurdi /via REUTERS
 
MEDIA PAKUAN - Swedia telah lama menjadi surga bagi para pengungsi dan pembangkang. Misalnya dari  Iran yang melarikan diri dari revolusi Islam, Chili yang melarikan diri dari kediktatoran.

Namun kali ini kebijakan itu telah membawa masalah disaat Swedia ingin bergabung dengan NATO. Turki memblokir keinginan karena kelompok Kurdi.
 
Kurdi di Swedia menentang masuknya Swedia ke NATO. Orang Kurdi khawatir,  kehilangan salah satu tempat berlindung utama mereka jika Swedia menjawab syarat yang diajukan oleh Turki.
 
 
 Ankara menuntut Swedia untuk menghentikan dukungan terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai imbalan untuk mendukung masuknya Swedia ke dalam aliansi NATO.

Perwakilan utara dari di timur laut Suriah, Otonomi Kurdi yang tinggal di Stockholm mengatakan  orang Kurdi menghormati keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO.
 
 
"Tapi kami akan tidaka mau, hubungan baik dengan Turki dibangun diatas kami," kata Shiyar Ali. 

Sekitar seratus ribu orang Kurdi tinggal di Swedia, yang merupakan satu persen dari total populasi negara itu. 
 
Dalam politik Kurdi memiliki pengaruh besar, dimana enam anggota parlemen Swedia berasal dari Kurdi.
 
 
Dalam  koalisi pemerintahan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Magdalena Andersson, bergantung pada mayoritas satu anggota Kurdi. 
 
Amina Kakabaweh misalnya, mantan gerilyawan yang membantu Swedia bekerja sama dengan wilayah pemerintahan sendiri Kurdi di Suriah utara.
 
Kakabaweh menolak untuk memilih anggaran pemerintah, yang akan dibahas bulan ini, jika pihak berwenang menyerah pada salah satu tuntutan Erdogan.
 

Kakabaweh mengatakan "Dulu saya sangat bangga dengan Swedia, tetapi tidak sekarang. Usulan saya adalah untuk menarik aplikasi keanggotaan NATO. Kita tidak boleh menjual nilai dan martabat kita kepada Erdogan," katanya.
 
 
Ia menambahkan risiko kesepakatan antara Stockholm dan Ankara dengan mengorbankan posisi Kurdi cukup nyata.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.wsj.com/articles


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x