Network
MEDIA PAKUAN - Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) akan melakukan seleksi kendaraan pribadi yang mengisi Pertalite.
Hal itu guna meminimalkan pengendara yang mengganti konsumsi BBM dari Pertamax ke Pertalite.
"Misalnya, kendaraan mewah dengan kapasitas mesin ataupun merek tertentu dilarang mengisi BBM bersubsidi. Pengawasan terhadap tindak kecurangan juga perlu diperketat," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 3 Maret 2022.
Pemerintah menilai harga pertamax yang terpacu jauh di atas pertalite dapat menyebabkan sebagian besar konsumsi pertalite membengkak dalam waktu dekat. Akan tetapi rencana pemerintah dapat menyangkal situasi tersebut.
Di sisi lain, Josua mengatakan, pemerintah tidak menaikan harga pertalite adalah langkah bagus untuk melindungi masyarakat menengah kebawah di tengah masa pandemi seperti ini.
"Pertamax memang layak dinaikkan harganya mengingat konsumen dari Pertamax kecenderungannya adalah masyarakat menengah atas," ucapnya.
Sebagai tambahan, pemerintah resmi menaikan harga bahan bakar minyak jenis pertamax dari Rp. 9.000 menjadi Rp. 12.500 per liter pada 1 April 2022.
Selain itu, pakar ekonomi energi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti menyarankan pembatasan jumlah pertalite di daerah tertentu tergantung pendapatan per kapita daerah tersebut. Dikarenakan pergeseran konsumi bahan bakar dari pertamax ke pertalite akan sangat terjadi.
"Misalnya, Pertalite berada di wilayah perdesaan, sedangkan kawasan perkotaan semuanya Pertamax," katanya.
Baca Juga: Berhasil Bantai Brunei 12-0, Timnas Futsal Indonesia Bersiap Hadapi Malaysia di Partai Kedua
Dirinya juga menyarankan agar pertalite di daerah perkotaan di gunakan untuk kendaraan ber plat kuning atau transportasi umum, tapi digunakan secara seefektif mungkin.
"Kuotanya terbatas untuk transportasi publik," tukasnya.
Dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam melihat situasi ekonomi yang akan pulih dalam beberapa waktu. Mengingat tingginya harga minyak pada saat Ramadhan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi memastikan akan memperhatikan pasokan BBM agar terus tersedia, khususnya Pertalite.
"Pemerintah menjamin tersedianya BBM dan melakukan koordinasi dengan badan usaha dalam hal ini Pertamina. Pertamina telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan demi terjaminnya ketersediaan BBM serta mengantisipasi peningkatan kebutuhan khususnya di bulan Ramadhan ini" jelas Agung.***
