Network
MEDIA PAKUAN - Perusahaan transportasi udara PT Garuda Indonesia dikabarkan terancam mengalami kebangkrutan.
Garuda Indonesia diberitakan mengalami guncangan karena situasi akibat wabah pandemi Covid-19 yang membuat penumpang pesawat turun drastis. Hal tersebut tentu saja sangat berdampak terhadap keuangan perusahaan.
Sementara itu, demi meringankan beban perusahaan anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia Peter F Gontha meminta pembayaran untuk gaji honorarium diberhentikan.
Baca Juga: Masih Belum Tersalurkan 100 Persen, BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta Kembali Disalurkan
Dalam sebuah Surat resmi yang ia unggah di laman instagram miliknya @petergontha yang dikeluarkan pada Rabu, 2 Juni 2021.
Peter mengungkapkan penyebab dari permintaan pemberhentian gaji honarium tersebut, yakni sebagai berikut.
1. Tidak adanya Penghematan biaya operasional antara lain GHA
2. Tidak adanaya informasi mengenai cara dan narasi negosiasi dengan lessor
3. Tidak adanya evaluasi/ perubahan perbangan/ route yang merugi
4. cashflow manajemen yang tidak dimengerti
5. keputusan yang diambil kementerian BUMN secara sepihak tanpa koordinasi dan tanpa melibatkan dewan komisaris
6. Saran komisaris yang oleh karenanya tidak diperlukan
7. Aktivitas Komisaris yang oleh karenanya hanya 5-6 jam per/minggu
Baca Juga: Tabrak Penjual Gorengan, Mobil Toyota Fortuner Hancur Diamuk Warga
Untuk itu, dirinya memohon untuk meringankan sedikit beban perusahaan, mulai bulan Mei 2021 untuk menghentikan pembayaran honorarium.
"Maka kami mohon, demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk sgera mulai bulan Mei 2021, yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorarium bulanan kami," tulis peter dalam surat tersebut.
Dirinya berharap akan ada keputusan yang jelas dan berharap karyawan yang lain bisa sadar dengan kondisi kritis perusahaan.***
