Ini 'Peringatan' Aktivis Buruh Wiji Thukul : Usul Ditolak, Kritik Dibungkam, Satu Kata, LAWAN!

- 1 Mei 2021, 12:32 WIB
Ini 'Peringatan' Aktivis Buruh Wiji Thukul : Usul Ditolak, Kritik Dibungkam, Satu Kata, LAWAN!
Ini 'Peringatan' Aktivis Buruh Wiji Thukul : Usul Ditolak, Kritik Dibungkam, Satu Kata, LAWAN! /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Hari ini para buruh da mahasiswa diseluruh daerah baik Kab/Kota berkumpul di di Istana negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Merdeka Barat.

menyuarakan tuntutanya kepada pemerintah. Sabtu, 1 Mei 2021.

Mereka berjuang untuk menuntut hak-haknya mereka yang dirasa kurang adil dari pemerintah. Buruh menilai pemerintah lebih memihak kepada Pengusaha ketimbang kepada para buruh.

Baca Juga: May Day 2021, Aksi Buruh dan Mahasiswa Dihadang 6.349 personil TNI-Polri Bubarkan Unjuk Rasa Jika....

Terlepas itu semua, kita kenal sosok seorang aktivis buruh dan sekaligus pejuang Hak Azasi Manusia (HAM) Wiji Thukul.

Ia merupakan seorang sastrawan yang hobi menulis sejak kecil.

Tulisan-tulisanya pun Wiji Thukul tak terlepas menyuarakan untuk menuntut nasib para buru.

Baca Juga: Aksi May Day 2021, Buruh dan Mahasiswa Desak Mahkamah Kontitusi Apresiasi Dua Tuntutannya

Diketahui Wiji Thukul merupakan salah seorang tokoh yang ikut melawan penindasan pada rezim Orde Baru saat itu.

Hal ini disuarakan lewat puisi-puisinya, seperti yang dilansir dari Potensibisnis.com

Inilah puisi wiji Thukul tentang nasib para buruh Indonesia yang diunggah dikanal YouTube, Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Peringati May Day 2021, Polres Sukabumi Kota Ajak Buruh Berbagi Takjil

"Peringatan"

Jika rakyat pergi ketika pengusaha pidato

Kita harus berhati-hati

Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi dan berbisik-bisik, ketika membicarakan masalahnya sendiri

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Baca Juga: Murka! TNI Polri Kehilangan Jejak Pimpinan Sparatis MIT Poso, Abdul Rakhman Baso: Ganti Personil

Baca Juga: Al Qaeda Klaim Perang AS di Afghanistan, Memainkan Peran Kunci dalam Memukul Ekonomi AS

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh itu artinya sudah gawat

Dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subsentif dan mengganggu keamanan

Maka ada satu kata. Lawan!

Itulah puisi dari sekarang sastrawan Widji Thukul mengenai tentang Hari Buruh atau May Day.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah