MEDIA PAKUAN - Teknologi seluler yang kini telah melahirkan jaringan 5G akan mewujudkan peradaban baru yang tentunya memerlukan dukungan dan peran sumber daya manusia (SDM) bertalenta digital dalam jumlah cukup.
Di era teknologi 5G, kita dapat mewujudkan smart home, alat medis pintar hingga transportasi cerdas atau mobil swaskemudi dengan lebih mudah.
Meski begitu, hingga saat ini Indonesia nyatanya belum mampu menerapkan jaringan 5G karena beberapa alasan.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Makin Kejam, 80 Warga Sipil Tewas Terkena Senapan Granat
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, melalui rilis tertulisnya menyatakan sendiri bahwa transformasi digital dalam negeri saat ini memang masih menghadirkan dua masalah strategis pada Minggu, 11 April 2021.
Pertama, masih adanya belasan ribu desa yang belum terjangkau jaringan internet, maka Pemerintah perlu mempercepat realisasi infrastruktur TIK dengan pembangunan base transceiver station (BTS) untuk menyediakan akses internet di seluruh desa.
"Sehingga dengan tersedianya jaringan internet, warga diseluruh pelosok negeri akan memiliki akses untuk masuk ke dalam arus otomasi dan digitalisasi sekarang ini," jelasnya.
Baca Juga: Kejam! KKB Kepung Rumah Guru di Papua Sebelum Akhirnya Membunuhnya
Kemudian masalah yang kedua yaitu persiapkan talenta digital, hal ini menjadi masalah lain yang harus direspons segera agar terlahir generasi kompetitif di era teknologi 5G.