Utang Negara Mencapai Rp6.074 Triliun, Segini Target di Tahun 2021

- 19 Februari 2021, 14:47 WIB
Ilustrasi Utang Negara.
Ilustrasi Utang Negara. /Pixabay/PublicDomainPictures

Hal ini terlihat dengan adanya pelebaran defisit fiskal dari 2,2 persen pada tahun 2019, menjadi 6,3 persen pada tahun 2020.

"Dan diperkirakan masih akan defisit sebesar 5,7 persen di tahun 2021. Tetap perlu kehati-hatian dalam melaksanakan kebijakan defisit ini," katanya melalui siaran pers yang diterima Media Pakuan Jum'at, 19 Februari 2021.

Baca Juga: MASIH TERTIMBUN! Hari Keenam TNI-Polri Fokus Cari Satu Orang Korban Tanah Longsor Nganjuk, Jawa Timur

Lebih lanjut Anis menjelaskan, terkait primary balance Indonesia dalam beberapa tahun ini tercatat negatif, yang artinya pemerintah sedang menjalankan kebijakan gali lubang tutup lubang.

"Pemerintah menerbitkan utang baru untuk membayar utang yang lama. Hal ini tentu bukan pertanda baik untuk keberlangsungan fiskal Indonesia," jelasnya.

Di tengah pandemi, primary balance Indonesia semakin memburuk. Pada tahun 2020 diperkirakan mencapai minus 4,3 persen dan pada tahun 2021 mencapai minus 3,59 persen.

"Pemerintah harus mewaspadai lampu kuning dari semakin besarnya negatif primary balance ini, agar fiskal Indonesia lebih sustain untuk tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Kemenko Perekonomian Februari 2021: Butuhkan Tenaga Pendukung Teknis Analis!

Anis memaparkan bahwa pada masa pra-pandemi, debt to GDP ratio Indonesia terus meningkat dari awalnya 24 persen pada tahun 2014 menjadi 30,2 persen di tahun 2019.

Meningkatnya debt to GDP ratio menunjukkan bahwa selama periode tersebut penambahan utang lebih tinggi dibandingkan penambahan PDB.

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah