Tidak haya itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan berbeda, yaitu di sisi utara lebih banyak batuan mengalami pelapukan dan sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.
"Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debit air terserap tanah," katanya.
Dari data yang berhasil di inventarisir bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu 4 Februari 2021, setelah hujan deras mengguyur daerah ini.
Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata.
Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, dua orang berhasil selamat, 18 orang meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dicari. ***