MASIH TERTIMBUN! Hari Keenam TNI-Polri Fokus Cari Satu Orang Korban Tanah Longsor Nganjuk, Jawa Timur

- 19 Februari 2021, 11:56 WIB
Petugas menyemprotkan cairan polimer ke tanah rawan longor di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Petugas menyemprotkan cairan polimer ke tanah rawan longor di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. /Humas Pemkab Bandung

 

MEDIA PAKUAN-Pencarian kembali di lakukan TNI/Polri serta para relawan di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.  Pencarian korban tertimbun bencana tanah longsor  telah memasuki hari keenam.

Dibantu petugas gabungan dari Basarnas, dan  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pencarian dilakukan karena masih ada korban yang belum di temukan.

"Pencarian hari ini dilanjutkan. Kemarin sudah lima yang berhasil ditemukan, sekarang masih satu," ucap Kepala Basarnas Jatim, Hari Adi Purnomo di Nganjuk, Jumat.Dikutip Media Pakuan.

Hari Adi Purnomo mengatakan keluarga korban sangat berharap petugas gabungan dan  para relawan dapat menemukan korban.

Baca Juga: Perhatian! Polda Jambi Berlakukan Sistem tilang elektronik 17 Maret Mendatang, Simak Penjelasannya

Apalagi sebelumnya petugas sudah mengidentifikasi titik dimungkinkan korban berada. Apalagi  bantuan anjing pelacak obyek pencarian telah ditemukan. 

Ia juga mengatakan pencarian memang tidak dilanjutkan pada Kamis 18 Februari 2021 kemarin. Kendati tinggal satu orang yang belum ditemukan.

Selain terkendala faktor cuaca, dia mengatakan memperhatikan kondisi fisik dari para relawan terutama operator eskavator.

"Operator eskavator sudah beberapa hari, sehingga recovery yang cukup. Semoga tidak ada masalah, sehingga bisa bekerja dengan baik," katanya. 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta pada Malam ini Jumat 19 Februari 2021: Aldebaran Memutuskan Tes DNA kepada Reyn

Dalam pencarian juga tetap dimulai dengan briefing serta pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian, untuk memudahkan pencarian.

Dia mengatakan telah membatasi jumlah personel yang di lokasi tanah longsor, sekitar 30 orang saja. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Apalagi dilokasi, dari penelitian yang dilakukan ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus di antisipasi.  

"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning sitem yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," katanya. 

Hari Adi Purnomo mengatakan BPBD Jawa Timur juga telah melakukan survei geologi, seismik dan udara untuk mengantisipasi longsor susulan. 

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Jin BTS Layak Disebut Orang Aneh, Sering Bikin ARMY Terheran!

Dari hasil survei seismik, katanya, dilakukan dengan menggunakan seismograf untuk mengukur indeks kerentanan tanah yang difokuskan di tiga titik, yakni kaki longsoran, belakang Masjid Riyadhatut Tholibin di sekitar lokasi dan di badan longsor.

"Survei udara dilakukan menggunakan drone di seluruh area lokasi longsoran yang selalu diperbarui setiap pagi dan sore hari," katanya. 

Dia mengatakan dari survei tiga jenis tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor.

Tidak haya itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan berbeda, yaitu di sisi utara lebih banyak batuan mengalami pelapukan dan sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.

Baca Juga: HARU! Setahun Kepergian Asraf Sinclair, Bunga Citra Lestari Unggah Postingan Bersama Buah Hati Noah Sinclair

"Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debit air terserap tanah," katanya. 

Dari data yang berhasil di inventarisir bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu 4 Februari 2021, setelah hujan deras mengguyur daerah ini.

Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata.

Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, dua orang berhasil selamat, 18 orang meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dicari. ***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah