Baca Juga: Film Hujan di Balik Jendela Tayang Sabtu, 13 Febuari 2021 di Klik Film Berikut SINOPSISNYA
Pemimpin dari pemberontakan ini, Supriadi dinyatakan menghilang dalam peristiwa tersebut.
Hingga pada akhirnya, pada 16 Mei 1945 diadili dan dihukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer Tentara Kekaisaran Jepang di Everald yang sekarang menjadi Ancol.
Kita mengambil makna dari hari itu, Cinta bukan hanya disampaikan melalui kata-kata tetapi membutuhkan bukti melalui perilaku.
Baca Juga: Rayakan Imlek, Intip Pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Ini
Cinta juga bukan hanya sebatas kepada pasangan atau terhadap seseorang tetapi juga kepada tanah air. Pemberontakan PETA 14 Februari 1945 adalah perjuangan cinta terhadap tanah air.
Sekarang memang bukan lagi masa revolusi yang berjuang sebagai wujud cinta tanah air melalui angkat senjata, namun perjuangan sebagai bukti cinta tanah air melalui berbagai bidang kehidupan di era globalisasi.
Shodanco Suprijadi dan pemberontakan PETA sudah memberikan contoh dan bukti cinta tanah air yang dapat kita jadikan sebagai tauladan.***
Editor: Popi Siti Sopiah