Network
MEDIA PAKUAN - Laporan terkini Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukan, asap berwarna putih berintensitas sedang hingga tebal masih terlihat, dengan ketinggian 20 meter di atas puncak, Selasa, 19 Januari 2021.
BPPTKG juga sudah mengamati adanya awan panas guguran dengan jarak tempuh 1000 meter dengan tinggi kolom 50 meter ke arah barat daya.
Selain itu, terjadi juga 16 kali guguran lava pijar berjarak luncur hingga 600 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Hari Ini KPK Periksa Seorang Pengacara, Diduga Masih Kerabat Eks Caleg PDIP yang Buron Harun Masiku
Sedangkan laporan dari status kegempaan, sudah terjadi 98 kali gempa guguran, enam kali hybrid, dua kali vulkanik dangkal dan 10 kali hembusan.
Laju rata-rata Electronic Distance Measurement (EDM) Babadan sebesar 1 centimeter per hari.
Sementara itu, BPPTKG juga membeberkan daerah yang berstatus bahaya diantaranya Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Baca Juga: Tinjau Langsung Lokasi Gempa Sulbar, Presiden Jokowi Temukan 84 Korban Meninggal
Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang), Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur), Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.***
