Network
MEDIA PAKUAN - Dalam tiga hari Sebanyak 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021, malam tadi.
"Yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak sampai 74 kantong jenazah," ujar Bagus, dikutip Media Pakuan dari Antara, Selasa, 12 Januari 2021.
Baca Juga: Ramalan Percintaan Berdasarkan Zodiak Hari ini, Selasa, 12 Januari 2021: Scorpio Makin Harminis Aja
Pihaknya telah menyerahkan seluruh bagian tubuh korban kepada pihak Disaster victim investigation (DVI).
Selain itu, Basarnas mendapat temuan tambahan berupa 16 kantong puing kecil serta potongan besar pesawat sebanyak 24 kantong.
Selanjutnya terkait material pesawat tersebut diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Seluruh hasil pencarian tersebut merupakan kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.
Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang.
Selanjutnya, untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN di PT ASDP Indonesia Ferry Januari 2021: Butuhkan 2 Tenaga Kerja Lulusan SLTA
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB.
Dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat ini, keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hingga saat ini puing-puing pesawat dan korban sudah banyak ditemukan dan evakuasi.***
