Aksi Pro-Kontra FPI Sejak 1998 sampai 2005, Layangkan Sikap Golput! [Part 3]

- 2 Januari 2021, 13:02 WIB
Ilustrasi sekretariat FPI*/Istimewa
Ilustrasi sekretariat FPI*/Istimewa /
MEDIA PAKUAN - FPI (Front Pembela Islam) masih jadi sorotan publik hingga saat ini, lantaran berbagai aksinya yang menuai pro dan kontra dari masyarakat luas.
 
Sebagian masyarakat pro terhadap FPI lantaran aksinya yang mampu mendobrak kemaksiatan yang ada saat ini, bahkan mereka juga seringkali menjadi garda terdepan untuk menjadi relawan.
 
Namun, tak sedikit masyarakat yang kontra terhadapnya karena perkelahian sampai unjuk rasa yang sering dilakukan FPI, sehingga dianggap terlalu keras bahkan menimbulkan berbagai hal negatif.
 
 
Dikutip dari berbagai sumber, berikut aksi-aksi yang dilakukan FPI yang menuai pro hingga kontra sejak tahun 1998 sampai 2005. [Part. 3]
 
2004
 
22 Agustus FPI menyatakan sikap golput (golongan putih, alias netral) dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2004, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada individu masing-masing jika tetap ingin memilih.
 
3 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur.
 
Front Pembela Islam (FPI) menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara, yang sudah digunakan selama sepuluh tahun.
 
 
12 Oktober Basri Sangaji tewas diserang sepuluh preman dari kelompok John Kei di kamar 301 Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan.
 
22 Oktober FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang.
 
24 Oktober FPI minta maaf kepada Kapolda Metro Jaya atas aksi sweeping tempat hiburan.
 
27 Oktober Ketua PP Muhammadiyah minta FPI hentikan aksi kekerasan.
 
28 Oktober FPI bertekad tetap melakukan sweeping tempat hiburan selama bulan Ramadan.
 
 
1 November 500 anggota FPI merusak kafe dan bentrok dengan Forum Masyarakat Kemang.
 
23 Desember 150 orang anggota FPI terlibat bentrok dengan petugas satuan pengaman Jakarta International Container Terminal karena tanah yang ditimbun setinggi tiga meter oleh pihak JICT sehingga menutupi jalan masuk menuju makam keramat. Tiga orang anggota FPI, seorang warga, dan seorang satpam JICT mengalami luka cukup serius.
 
30 Desember Sekitar 400 orang anggota FPI dipimpin langsung oleh Habib Rizieq terjun ke Banda Aceh sebagai sukarelawan korban tsunami Samudera Hindia 2004.
 
Mereka dilaporkan tidur di kuburan-kuburan dan bertindak sebagai penjaga masjid-masjid. Relawan FPI jugalah yang menemukan jenazah Kabahumas Polda Aceh, Kombes Pol. Sayed Husain di jalan raya Banda Aceh-Meulaboh.
 
 
2 Maret Bentrokan antara kelompok Basri Sangaji dan John Kei di Diskotik Stadium di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Saat itu kelompok Basri menjaga diskotik dan diserang puluhan orang Kei. Dua penjaga keamanan dari kelompok Basri tewas.
 
2005
 
5 Januari Relawan FPI menemukan Jenazah Kabahumas Polda NAD Kombes Sayed Husain yang meninggal karena bencana Tsunami, Aceh. Sekretaris Jenderal FPI Shobri Lubis mengklaim selama setahun anggota FPI mengevakuasi 70 ribu jenazah Tsunami Aceh, “TNI hanya 40 ribu jenazah, dan PMI hanya 25 ribu.”
 
27 Juni FPI menyerang acara kontes Miss Waria di gedung Sarinah, Jakarta.
 
9 Juli Sekitar 400 orang beratribut FPI menyerbu kampus Mubarak. Mereka memberi ulitmatum, dalam hitungan 7 x 24 jam, FPI akan bertindak lebih tegas lagi.
 
 
2 Agustus Dewan Pimpinan Wilayah FPI Kabupaten Purwakarta, meminta pengelola TK Tunas Pertiwi di Jalan Raya Bungursari untuk menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
 
22 Agustus FPI melakukan penutupan paksa Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung.
 
23 Agustus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan (gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung.
 
Pernyataan itu disampaikan Wahid untuk menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi, dan Garut yang berlangsung sejak akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung pada 22 Agustus 2005 lalu.
 
 
5 September, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI.
 
19 September FPI diduga dibalik penyerbuan Pemukiman Jamaah Ahmadiyah di Kampung Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
 
22 September FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank Indonesia, Jakarta agar ditutup.
 
 
16 dan 23 Oktober FPI mengusir Jamaat Nasrani yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah