Aksi Pro-Kontra FPI Sejak 1998 sampai 2005, Jadi Relawan hingga Terlibat Perkelahian [Part. 1]

- 2 Januari 2021, 12:52 WIB
Sepak terjang FPI
Sepak terjang FPI /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.
 
MEDIA PAKUAN - Front Pembela Islam (FPI) masih jadi sorotan publik hingga saat ini, lantaran berbagai aksinya yang menuai pro dan kontra dari masyarakat luas.
 
Sebagian masyarakat pro terhadap FPI lantaran aksinya yang mampu mendobrak kemaksiatan yang ada saat ini, bahkan mereka juga seringkali menjadi garda terdepan untuk menjadi relawan.
 
Namun, sebagian lagi kontra terhadapnya karena perkelahian sampai unjuk rasa yang sering dilakukan FPI, sehingga dianggap terlalu keras bahkan menimbulkan berbagai hal negatif.
 
 
Dikutip dari berbagai sumber, berikut aksi-aksi yang dilakukan FPI yang menuai pro hingga kontra sejak tahun 1998 sampai 2005. [Part. 1]
 
1998
 
7 November Dewan Pengurus Pusat mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat.
 
13 November Menyampaikan aspirasi pada Sidang Istimewa MPR tentang tuntutan rakyat yang menghendaki pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal, penghentian Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pencabutan Dwifungsi Angkatan Bersenjata, pertanggungjawaban mantan presiden Soeharto dan permintaan maaf dari Golongan Karya sebagai partai penguasa selama Orde Baru.
 
22 November Perkelahian meletus setelah terjadi perusakan sebuah masjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh kurang lebih 600 orang preman yang diduga berasal dari Ambon. FPI dan warga berhasil memukul mundur para penyerang. Reputasi FPI melonjak setelah peristiwa ini.
 
 
1999
 
24 Mei DPP FPI menangkap seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan spanduk FPI yang dipasang di jembatan penyeberangan di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan spanduk yang berbunyi "Awas Waspada! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan!
 
13 September Laskar Pembela Islam menutup tempat perjudian di Petojo Utara dan tempat pelacuran di Ciputat, Tanah Abang, Jakarta.
 
18 September Laskar Pembela Islam menutup tempat pelacuran/prostitusi di wilayah Ciputat.
 
 
22 September Laskar Pembela Islam menutup diskotik Indah Sari di Petamburan, Tanah Abang.
 
12 Desember Gedung Balai Kota DKI Jakarta diduduki selama 13 jam oleh Laskar Pembela Islam menuntut penutupan tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan dan minggu pertama Syawal.
 
2000
 
24 Juni 300 orang anggota FPI menyerang kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jl. Latuharhary, Jakarta Pusat, memprotes laporan yang dikeluarkan oleh komisi tersebut perihal Peristiwa Tanjung Priok pada 1984. Para penyerang menuntut pembubaran Komnas HAM.
 
10 Agustus DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Maklumat Pengembalian Piagam Jakarta.
 
15 Agustus Mabes Laskar Pembela Islam mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang penolakan Calon Presiden Wanita pada Milad FPI ke-2 dengan tema Pawai Piagam Jakarta.
 
 
27 Agustus Ratusan massa FPI berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta.
 
11 Oktober Ratusan demonstran FPI menolak perwakilan Yahudi dari Israel yang akan menghadiri konferensi Inter-Parliamentary Union ke-104 di Jakarta. Para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan "Haram, Yahudi menginjakkan kaki di bumi Indonesia", "Israel datang kami bantai" dan "Tolak delegasi imperialis Israel".
 
14 Desember Ribuan anggota Laskar Pembela Islam mendatangi pusat pelacuran Cikijing di perbatasan Subang-Karawang.
 
 
2001
 
4 Mei Kantor SCTV di Jakarta diprotes FPI karena menayangkan telenovela Esmeralda, yang di dalamnya ada tokoh antagonis bernama Fatimah. FPI khawatir, citra buruk Fatimah dalam sinetron bisa mencitrakan hal yang sama pada Fatimah az-Zahra, putri Nabi. SCTV akhirnya menghentikan tayangan tersebut.
 
27 Agustus Sekitar seribu massa FPI melakukan long march dari Gedung DPR/MPR melewati Jalan Sudirman hingga Bundaran HI. Aksi ini ditujukan untuk pemberlakuan syariat Islam di Indonesia.
 
9 Oktober FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air.
 
 
15 Oktober Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon kepolisian mengepung kantor FPI di Jalan Petamburan III, Jakarta Barat dan terjadi bentrokan.
 
7 November Bentrokan terjadi antara Laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar.
 
Klik disini untuk lanjut ke part. 2. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x