Aksi Pro-Kontra FPI Sejak 1998 sampai 2005, Jalankan Razia Tempat Hiburan! [Part. 2]

- 2 Januari 2021, 12:53 WIB
FPI.*
FPI.* /PMJ News /
 
MEDIA PAKUAN - FPI (Front Pembela Islam) kerap melakukan berbagai aksi yang menuai pro dan kontra dari masyarakat luas.
 
Sebagian masyarakat pro terhadap FPI karena aksi mereka yang sanggup mendobrak kemaksiatan yang ada saat ini.
 
Akan tetapi, sebagian orang kerap kontra terhadap FPI karena perkelahian sampai unjuk rasa yang sering dilakukan mereka. 
 
 
Berikut aksi-aksi yang dilakukan FPI yang menuai pro hingga kontra sejak tahun 1998 sampai 2005. [Part. 2], dikutip dari berbagai sumber. 
 
2002
 
28 Januari FPI Maluku menggugat Kapolri, Kapolda Maluku dan Kapolres Ambon yang Kapolri dianggap melakukan perbuatan melawan hukum dan diskriminasi hukum dengan mengabaikan laporan ke Polres Ambon pada 26 Maret 2001 tentang keterlibatan Gereja Protestan Maluku (GPM) dan Gereja Roma Katolik (GRM) Keuskupan Amboina dalam konflik di Ambon.
 
26 Februari FPI dan Majelis Mujahidin Indonesia melakukan aksi gabungan di Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, memprotes keras pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew bahwa jaringan teroris masih berkeliaran di Indonesia.
 
15 Maret Panglima FPI, Tubagus Muhammad Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat.
 
 
Pada hari yang sama, sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No. 241, Karet, Jakarta.
 
21 Maret Sekitar 300 orang yang mengaku dari FPI Surakarta dan Majelis Mujahidin melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Filipina di Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Mereka menuntut pembebasan tiga warga negara Indonesia yang ditahan di Filipina dengan tuduhan membawa komponen bahan peledak.
 
Demonstran gabungan ini juga menuntut pemerintah Filipina untuk "menghentikan permusuhan terhadap umat Islam", menghentikan "rekayasa intelijen" untuk menjebak aktivis dakwah dan membebaskan para WNI yang diklaim aktivis dakwah tersebut. Tiga orang perwakilan dari massa demonstran diterima Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Leonides T. Caday.
 
 
24 Maret Sekitar 50 anggota FPI mendatangi diskotik New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotik menutup aktivitasnya.
 
8 April Sejumlah tokoh gerakan Islam garis keras, mendeklarasikan berdirinya Komite Pembebasan Al-Aqsa di markas FPI, Jalan Petamburan No. 3. Program pertama komite ini adalah memberangkatkan seratus pasukan Mujahid ke Timur Tengah.
 
24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
 
26 Juni Usai berunjuk rasa menolak pencalonan kembali Sutiyoso sebagai gubernur Jakarta di Gedung DPRD DKI, massa FPI merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe.
 
4 Oktober Sweeping ke tempat-tempat hiburan.
 
 
2003
 
20 Januari FPI bersama Forum Ulama Se-Jawa dan Sumatra menuntut pemerintahan Megawati Soekarnoputri diganti jika dalam waktu satu bulan tidak bisa menyelesaikan masalah kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan telepon, serta "masalah bangsa" lainnya.
 
23 Maret FPI dan ormas Islam lainnya melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk menentang serangan Amerika terhadap Irak.
 
20 April Ketua FPI, Rizieq ditahan karena dianggap menghina polisi dalam dialog di SCTV dan Trans TV. Ia sempat dibawa kabur pendukungnya, tapi akhirnya divonis tujuh bulan kurungan.
 
 
21 April Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab dilarikan massa pendukungnya ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Barat, padahal ia harus diserahkan ke Lembaga Permasyarakatan Salemba dari Kejaksaan Tinggi DKI.
 
23 April Koordinator lapangan FPI, Tubagus Sidik ditangkap tiga tim buser Polres Jakarta Barat. Menurut Polda Metro Jaya, Sidik ditangkap di rumahnya di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, sebagai buntut dari aksi pengeroyokan yang dilakukannya bersama sepuluh anggota laskar FPI terhadap seorang pria di jalan tol sehari sebelumnya.
 
22 Mei Koordinator lapangan laskar FPI Tubagus Sidik bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan tol dan mereka ditangkap 23 Mei 2005.
 
 
27 Juni FPI menyerang kontes miss waria di Gedung Sarinah Jakarta.
 
10 Juli Laskar FPI melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jakarta, menolak pembebasan David A Miauw, tersangka penyerbuan ke kantor Majalah Tempo. Pada saat yang sama, FPI menyatakan dukungannya terhadap Tempo dalam upaya melawan premanisme.
 
29 Juli Ketua FPI, Rizieq dituntut hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
 
5 Agustus FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu.
 
16 Oktober FPI mengusir jemaah yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur.
 
18 Oktober Anggota FPI membawa senjata tajam saat berdemo di Polres Metro Jakarta barat.
 
 
2 Agustus Dewan Pimpinan wilayah FPI Kabupaten Purwakarta Jawa barat meminta pengelola sebuah taman kanak-kanak menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
 
22 September FPI memaksa agar pameran foto bertajuk "Urban/culture" di Mesuem Bank Indonesia Jakarta agar ditutup.
 
23 Oktober FPI kembali menghalangi jemaah yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi dorong-mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan.
 
19 November Ketua FPI, Rizieq dibebaskan dari tahanan Salemba.
 
 
18 Desember FPI menyatakan akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran setelah pertemuan dengan wakil presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden. 
 
FPI mengklaim akan menempuh jalur hukum dalam upaya-upaya menghentikan "praktik-praktik kemaksiatan". Paradigma baru itu akan diputuskan dalam musyawarah nasional pertama FPI, 19-21 Desember 2003, di Jakarta. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x