MEDIA PAKUAN - Program Paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang menjadi sorotan publik yaitu program makan siang dan susu gratis, Paslon nomor urut satu akan memprioritaskan program tersebut begitu dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya banyak pihak yang meragukan program tersebut, namun ternyata program makan siang gratis bukanlah program baru, sebenarnya di beberapa negara program tersebut sudah di realisasikan.
Program tersebut dijalankan guna memperbaiki gizi siswa-siswi sekolah mulai dari tingkat dasar, menengah, dan atas.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, Brazil, Finlandia, dan sejumlah negara lainnya telah lama diketahui memberikan program makan siang gratis bagi siswa sekolahnya. Simak selengkapnya.
Baca Juga: Viral Beredar di WhatsApp Foto Tak Senonoh, Diduga Anggota DPRD NTT
Amerika Serikat atau sering diberi julukan Negara Paman Sam menjalankan program makan siang gratis selama pandemi Covid-19 berlangsung pada 2020an yang lalu, meski sudah dihentikan namun ada beberapa negarasejumlah negara bagian seperti New York, Vermont, Nevada, California, dan Colorado masih menjalankan program tersebut.
Kemudian ada India yang berhasil menggelontorkan anggaran Rp43,8 triliun untuk menjalankan program makan siang gratis yang berlaku bagi 125 juta anak berusia 6 hingga 14 tahun, program tersebut berhasil berjalan sejak 1995, Saat ini, India sukses menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia setelah hanya berstatus sebagai negara berkembang.
Selanjutnya Brazil menjalankan program program makan sejak tahun 1940-an, pada 2009 Brazil berhasil menargetkan 40 jutaan anak dan siswa karena sebelumnya Brazil hanya menargetkan progam tersebut untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Mengaku Setuju Subsidi BBM Dialihkan ke Makan Siang Gratis
Finlandia Diluncurkan pada tahun 1943, program makan siang gratis untuk siswa telah menjadi tonggak bersejarah yang terus memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 siswa setiap hari selama lebih dari 80 tahun.
Yang terakhir ada Swedia, karena memiliki tingkat kepedulian tinggi terhadap perkembangan anak Swedia pun menyediakan program makan siang karena di percaya membawa dampak positif, Program ini menyediakan 260 juta makanan panas setiap tahun untuk siswa berusia 7-16 tahun hingga 16-19 tahun, mengikuti jejak negara tetangga Skandinavia.
Itulah beberapa negara yang menjalankan program makan siang seperti yang di ajukan Paslon nomor urut dua.***