Ganjar Mengkritik Program Prabowo Soal Makan Siang Gratis: Obesitas

- 5 Februari 2024, 12:30 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat pamungkas Pilpres 2024
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat pamungkas Pilpres 2024 /Tangkap Layar YouTube.com/KPU RI

MEDIA PAKUAN - Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya kurang setuju dengan program capres nomor urut dua terkait makan siang gratis sebagai upaya untuk membantu mencegah stunting, menurut program makan siang gratis untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah langkah yang terlambat.

Dalam debat kelima, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024, Ganjar memulai kritiknya dengan proses yang seharusnya disasar pemerintah terkait stunting.

Hal ini ia sampaikan ketika merespons pertanyaan Prabowo apakah setuju atau tidak soal gagasannya memberikan makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia cegah stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Saya ingin bertanya apakah bapak setuju gagasan saya beri makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk stunting dan kemiskinan ekstrem?" tanya Prabowo, dalam debat terakhir capres, Minggu, 4 Februari 2024 malam.

Baca Juga: Debat Terakhir, Ganjar Sering Sebut-sebut Bansos, Gizi dan Stunting: Mengapa? Simak Penjelasannya

"Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting saya sama sekali tidak setuju, Bapak. Karena Bapak terlambat, Pak. Stunting itu ditangani sejak bayi dalam kandungan, Pak. Ibunya yang dikasih gizi," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, kondisi anak yang mengalami stunting itu bermula dari kondisi ibu nya ketika mengandung, maka bukan sang anak yang harus diperhatikan makanannya namun ibu yang tengah hamil yang harus di perhatikan gizinya.

"Kalau kemudian ibunya baik, mereka lakukan ceknya rutin, maka akan ketahuan, bahwa dia ibunya sehat anaknya pertumbuhannya dilihat. Kalau Bapak kasih gizi kepada ibu hamil, nah itu baru setuju saya Pak. Nanti setelah itu dia akan lahir, ibunya selamat karena diperiksa," ujarnya lagi.

Jadi pencegahan stunting harus di mulai dari ibu-ibu hamil, dan calon-calon ibu hamil masih dalam proses pra-nikah.

“Jadi jangan sampai confuse antara stunting dan pemberian makan pak. Hanya jangan banyak-banyak nanti kekenyangan, jangan sampai nanti terjadi obesitas, ini lebih bahaya lagi nanti,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Pasca Berikan Pernyataan Menangkan Ganjar dan Mahfud, Mahardhika Kritik Guntur: Harus Banyak Belajar Lagi!

Kemudian, Ganjar Pranowo beranggapan salah satu pencegahan stunting adalah memperhatikan usia menikah pada anak-anak. Menurutnya, untuk mencegah stunting dapat dilakukan saat ibu hamil tengah mengandung.

"Yang bisa dilakukan dari mengatasi stunting sejak ibu hamil bahkan bisa dicegah pada saat anak-anak kita mau menikah, periksa kesehatan si calon pengantin perempuan dan laki-lakinya,"

Bahkan Ganjar menyebutkan usia 19 tahun merupakan batas minimal seseorang menikah karena sudah memiliki mental dan fisik yang kuat untuk berumah tangga.

"Saat anak menikah perhatikan usianya 19 tahun, menjadi ukuran dimana mereka akan sehat secara mental dan secara fisik, jika sudah diperiksakan semua ke dokter, ke rumah sakit, dan rutin. Itu akan terjaga dengan gizi yang baik," katanya.

Menurut Ganjar, program makan siang gratis dari Prabowo bukan untuk menjawab persoalan stunting di Indonesia. Sambil berseloroh Ganjar mengatakan program itu harus dicermati agar tidak menghasilkan generasi yang obesitas.

"Kalau sudah lahir dan tumbuh mungkin bukan stunting, itu gizi buruk. Kalau gizi buruk bapak mau memperbaiki boleh. Jadi jangan sampai confuse antara stunting dan pemberian makan. Jadi makannya jangan banyak-banyak nanti kekenyangan. Jangan sampai nanti terjadi obesitas," pungkas Ganjar.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x