MEDIA PAKUAN - Tepat pada Hari Guru Nasional, Kantor Staf Presiden (KSP) menekankan pemerintah untuk mendorong percepatan kesejahteraan guru di Indonesia dengan target bisa meluluskan satu juta guru sertifikasi pada 2024.
“Saat ini 1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah melalui PPG dalam jabatan,” tutur Deputi II KSP Abetnego Tarigan menanggapi peringatan Hari Guru, dalam keterangan tertulis.
Abetnego menegaskan selain pada guru-guru di bawah Kemendikbudristek, pemerintah juga berupaya memberikan perhatian terhadap kesejahteraan guru madrasah.
Pada November 2023, Abetnego mengaku pemerintah telah mencairkan tunjangan guru inpassing bagi 100.000 guru madrasah dengan besaran gaji Rp1,4 juta per bulan. Dan mulai membayarkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi 221.000 guru non PNS di bawah Kementerian Agama.
“Sebagai perlindungan jaminan sosial bagi guru-guru kita,” ujar Abetnego.
Menurutnya pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan guru khususnya di sekolah negeri. Dari target capaian 1,1 juta guru yang menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kini sudah mencapai 850.000 guru, dan akan terus bertambah pada akhir tahun ini.
“Pemerintah juga siapkan skema khusus untuk memenuhi kebutuhan guru di wilayah Papua, yakni merekrut guru lulusan SMA/SMK. Mereka nantinya akan diberikan kesempatan mengajar sambil melanjutkan studi ke jenjang S1 dan pendidikan profesi,” ujar Abetnego.
Baca Juga: Harmoni Ilmu dan Cinta: Memperingati Hari Guru dalam Puisi yang Mendalam
Selain isu kesejahteraan, peningkatan kompetensi guru kejuruan juga menjadi perhatian pemerintah. Melalui program SMK Pusat Keunggulan (PK) pemerintah telah memberikan ruang yang lebih luas bagi guru untuk pengembangan diri.
Melalui program tersebut seorang guru dapat mengembangkan diri baik melalui program magang guru, guru tersertifikasi industri, praktisi mengajar, ataupun bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Abetnego menjelaskan bahwa semua upaya yang dilakukan saat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia.***