2 WNI, Ibu dan Anak Meninggal di Gempa Bumi Turki, Ratusan Lainnya Di Evakuasi ke KBRI Ankara

14 Februari 2023, 23:16 WIB
Gempa bumi Turki dan Suriah saat ini mencapai 33 ribu jiwa, lampaui korban tsunami Jepang. /REUTERS/Ronen Zvulun

MEDIA PAKUAN - Pemerintah indonesia melaporkan perkembangan pasca gempa bumi Turki dimana terdapat ratusan warga negara Indonesia yang terdampak.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy,  di Istana Presiden Jakarta, Selasa 14 Februari 2023, mengatakan  bahwa2 orang warga negara Indonesia (WNI)  dilaporkan meninggal dalam bencana gempa bumi di Turki 6 Februari 2023. 

Muhadjir Effendy menyebut sebanyak 123 warga negara Indonesia yang berada di Turki, telah di evakuasi ke KBRI Ankara, yang jauh dari pusat gempa.

Namun ia mengaku Pemerintah belum menentukan apakah ratusan WNI itu akan di pulangkan atau tetap berada di Turki.

Baca Juga: Barat Khawatir: Kapal Perang Rusia, Admiral Gorshkov Berlabuh di Cape Town, Afrika Selatan

Muhadjir juga menyampaikan perkembangan jumlah korban meninggal dunia di Turki saat ini telah mencapai 31.643 jiwa, sementara di Suriah mencapai 4.574 orang.

Hal yang sama juga dilaporkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangan pers daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin 13 Februari 2023.

Retno mengatakan bahwa dua WNI yang meninggal dunia adalah seorang ibu dan anak, yang berdasarkan permintaan keluarga, telah dimakamkan di propinsi Kahramanmaras.

Santunan bagi keluarga WNI yang meninggal dunia akan diberikan setelah melakukan konsultasi dengan Kementerian Sosial.  

Retno  memperkirakan sekitar 500 orang, warga negara Indonesia terdampak gempa bumi, dan sebanyak 10 orang WNI mengalami luka berat telah dirawat di rumah sakit.

“Sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar,” katanya.

Indonesia juga telah mengirimkan bantuan obat-obatan, logistik dan kebutuhan pokok dan menurunkan tim SAR dan medis  ke Turki dan Suriah.

Sementara untuk evakuasi tahap kedua akan dilakukan secepatnya terhadap lima WNI dan tiga warga negara Filipina.

Retno mengklaim Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki.

Indonesia juga akan mengirimkan bantuan kloter tiga yang termasuk tim dokter spesialis penyakit menular.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama berupa bahan makanan yang diserahkan melalui organisasi kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Turki.

Sementara itu, KBRI Damaskus memastikan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Suriah.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler