Dinilai Tidak Empati! Warganet Kencam Aksi Syuting di Lokasi Gunung Semeru

23 Desember 2021, 14:22 WIB
Wilayah yang terkena erupsi Gunung Semeru. /Instagram @anjas.hs

MEDIA PAKUAN - Gunung Semeru kembali dijadikan tempat untuk memproduksi film atau sinetron.

Namun kali ini bukan keindahan Gunung Semeru yang menjadi latar belakang proses produksi tersebut.

Tetapi bencana alam yang terjadi di Gunung Semeru beberapa waktu yang dijadikan dasar membuat sebuah acara televisi tersebut.

Baca Juga: Tuntut Pemerintah, Akibat Krisis COVID 19 Korea Selatan Kekurangan Tenaga Medis

Acara televisi yang dimaksud adalah sinetron yang berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).

Diketahui lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru yang terletak di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dijadikan tempat syuting sinetron tersebut.

Tentu saja aksi syuting tersebut akan membuat kecaman dari berbagai pihak, termasuk para relawan gunung semeru.

Dalam sebuah postingan Instagram “Bencana bukan drama. Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan drama.” tutur @cakyo_saversemeru

Baca Juga: Kisah TKW Indonesia Berumur 40 Tahun yang Bisa Layani 7 Majikan Dalam 1 Hari dengan Tarif Fantastis

“Sekarang lokasi pengungsian justru dijadikan lokasi syuting sebuah drama.” tambah akun tersebut

PH dan pihak produser dianggap tidak memiliki empati karena melakukan syuting di lokasi pengungsian.

Selain itu mereka dianggap menggunakan momentum bencana alam.

Padahal belum tentu tayang sinetron tersebut bermanfaat bagi korban yang terdampak awan panas semeru.

Rayyan Agung menyayangkan proses syuting tersebut, selain para pengungsi yang merasa kehilangan tentu saja masih ada korban erupsi yang belum ditemukan

Baca Juga: Orang Arab Saudi Nyuci Baju Pake Air Zam Zam TKI : Orang Indonesia harus Beli

Belakangan diketahui ternyata PH dan produser sinetron TMTM melakukan syuting tanpa izin di tenda pengungsian erupsi Semeru.

Meskipun produser sinetron TMTM mengaku telah memiliki izin untuk melakukan proses syuting dari Pemkab Lumajang.

Akan tetapi Satuan Tugas (Satgas) Semeru mengaku belum adanya koordinasi dan informasi terkait proses syuting dari pihak produsen.

“Yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan.” Ucap Mayor Inf. Muhammad Tohir sebagai komandan pusat pengendali operasi satgas semeru.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Hubungan Thariq dengan Fuji Sebut Mereka Lebih Cocok Sebagai Adik-Kakak

Proses pengambilan syuting yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2021.

“Saya mendapat informasi syuting film kemarin di Penanggal, sudah mendapat persetujuan Bupati Lumajang, tetapi dengan catatan koordinasi dengan satgas.” Tambahnya.

Atas dasar tersebut pihak dalam unggahan Instagramnya, menyampaikan permintaan maaf.

Begitu pula dengan pemeran sinetron tersebut yakni Rebecca Tamara yang berperan sebagai Alya juga meminta maaf.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler