Yahudi Israel Harmonis di Manado Sulawesi Utara, Kerap Bahas Tentang Konflik di Timur Tengah

6 Agustus 2021, 11:54 WIB
Yahudi Israel Harmonis di Manado Sulawesi Utara, Kerap Bahas Tentang Konflik di Timur Tengah /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Konflik Palestina - Israel seakan tak kunjung usai, Peristiwa ini memicu reaksi di tanah air lewat demonstrasi mendukung Palestina di berbagai daerah.

Namun, situasi itu tak pernah mengusik komunitas kecil penganut Yudaisme di Tondano Barat, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Hal ini dikatakan Yaakov Baruch pirintis komunitas Yahudi dan pembangunan sinagoge di Manado, yang sudah berjalan kurang lebih 21 tahun.

Baca Juga: Berliana Lovell Ungkap Kondisi Dinar Candy Saat Jalani Pemeriksaan Di Polres Jaksel

“Tidak ada masalah. Karena orang-orang di Manado itu sangat dewasa. Baik kalangan muslim, Kristen, apalagi yang mayoritas, mereka sangat-sangat tolerannya tinggi,” kata rabi atau pemuka agama Yahudi, Yaakov Baruch. seperti dikutip dari kbri.id

Malahan, Rabi Yaakov kerap diundang untuk bertukar pikiran tentang konflik di Timur Tengah.

"Mereka sangat-sangat mendukung orang Yahudi ada di Sulut. Jadi mereka ingin tahu dan mereka jadikan keberadaan kami sebagai tempat untuk menggali informasi tentang apa yang terjadi di Timur Tengah. Lewat persahabatan itu, ya kita berusaha tidak mendatangkan bias dari konflik itu. Tapi kita tetap menjalankan tali silaturahmi yang baik,” ungkap Yaakov.

Ruang dialog itu menjadi tempat Yaakov mengklarifikasi kesalahpahaman soal isu Palestina sekaligus mengikis stigma terhadap umat Yahudi.

Baca Juga: Barcelona Krisis Uang, Messi Tinggalkan Club dan Tanda Tangani Kontrak Lain

"Dari segi politik, dibawa-bawa lagi soal Yahudi. Jadi belum bisa dibedakan antara Israel dengan Yahudi. Hal-hal yang begini yang kadang bikin khawatir orang. Sehingga terlalu digampangkan, seolah-olah kayak Yahudi itu musuh negara. Hal-hal yang bisa membahayakan orang Yahudi sendiri di Indonesia. Padahal kami bagian, kami warga negara Indonesia, kami bukan orang asing,” tegas Yaakov.

Meski minoritas, umat Yahudi di Manado bebas beragama dan beribadah. Jumlahnya sekitar 30-an orang.

Ibadah digelar di Sinagoge Shaar HaShamayim yang dibangun pada 2004 silam. Ini adalah rumah ibadah umat Yahudi satu-satunya di Indonesia.

Mereka juga bebas mengenakan alat-alat sembahyang seperti jubah doa (tallil), kippah dan kotak kulit hitam berisi gulungan perkamen bertuliskan ayat-ayat Taurat (tefillin).***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler