Terpilih Jadi Kepala Hamas, Ismail Haniyeh Siap Hancurkan Israel Untuk Bebaskan Palestina

- 3 Agustus 2021, 13:12 WIB
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh /Reuters/Aziz Taher/Files/




MEDIA PAKUAN - Seorang pejabat Palestina mengeluarkan informasi bahwa Ismail Haniyeh terpilih sebagai kepala Hamas, pasukan militan pembela Palestina.

Terpilihnya Ismail Haniyeh adalah kepercayaan yang didapatkannya dari para kelompok militan Palestina untuk masa jabatan kedua sebagai kepala Hamas.

Setelah terpilih kembali sebagai kepala Hamas, Ismail Haniyeh akan memperkuat kelompok militan Palestina terutama kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.

Baca Juga: Kenakan Kimono, Reino Barack Tulis Pesan Romantis Untuk Syahrini

"Saudara Ismail Haniyeh terpilih kembali sebagai kepala kantor politik dari gerakan militan yang berasal dari warga sipil, ia terpilih untuk kedua kalinya," kata pejabat Palestina itu.

Ismail Haniyeh telah pemimpin kelompok militan Palestina itu sejak tahun 2017, ia selalu mengendalikan kegiatan politiknya dalam beberapa konfrontasi bersenjata mengahadapi Israel.

Sejumlah konflik kerap melibatkan Hamas yang dipimpinnya termasuk konflik selama sebelas hari pada bulan Mei yang menewaskan sekitar 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Ismail Haniyeh adalah tangan kanan pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin seorang ulama di Gaza yang wafat pada tahun 2004.

Baca Juga: Judoka Arab Saudi Tahani Alqahtani Tuai Kencaman Lakukan Hal yang Merusak Negara Muslim

Ismail Haniyeh yang kini berusia 58 tahun dan memimpin Hamas masuk ke dunia politik pada tahun 2006 dan menjadi pemenang dalam pemilihan parlemen Palestina.

Pada saat ini partai yang diduduki Ismail Haniyeh berhasil mengalahkan partai Fatah yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas akibat kepengurusannya terpecah.

Kemudian Ismail Haniyeh menjadi perdana menteri tak lama setelah kemenangan Januari 2006 itu.

Baca Juga: Judoka Arab Saudi Tahani Alqahtani Tuai Kencaman Lakukan Hal yang Merusak Negara Muslim

Akan tetapi Hamas terus dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, dan beberapa negara Uni Eropa. Eksistensinya dijauhi oleh dunia internasional.

Kini ia fokus memastikan penguatan signifikan untuk eksistensi Hamas sebagai kelompok militan Palestina yang kedudukannya mendominasi di jalur Gaza.

Mereka memilih lebih banyak menempati Gaza karena kota tersebut menjadi sasaran Israel untuk diambil alih secara paksa dari masyarakat sipil Palestina.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: English Alaraby


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x