Lebaran Jadi Perdebatan! Bagaimana Menurut Muhammadiyah, NU, dan Kementerian Agama RI? Simak!

10 Mei 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri. /Pixabay.com/Shafin_Protic

MEDIA PAKUAN - Mungkin masih banyak berdebatan dikalangan masyarakat Indonesia dalam menentukan awal Ramadhan juga penetapan 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri.

Tentunya momen hari raya Idul Fitri merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua umat Islam diberbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia.

Di Indonesia sendiri dalam penentuan awal Ramadhan ataupun hari raya Idul Fitri selalu menemui perbedaan diantara kalangan masyarakat yang terbagi kedalam beberapa organisasi besar Islam di Negeri ini.

Baca Juga: Dihujat Netizen Isu Perselingkuhan! Nissa Sabyan Non-Aktifkan Komentar IG

Baca Juga: Dua Poin Pengecualian Aturan Pemerintah, Masyarakat Bisa Mudik , Begini Aturannya

Namun, perbedaan tersebut lumrah terjadi dan bukan menjadi sebuah penghalang bagi umat Islam untuk merayakan momen bahagia tersebut.

Ada beberapa organisasi Islam di Indonesia yang berbeda dalam menentukan hari-hari besar termasuk 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri, diantara organisasi Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), juga Kementerian Agama.

Lalu bagaimana dengan hari raya idul Fitri atau hari raya Lebaran di tahun 1442 Hijriyah kali ini?.

Baca Juga: Azriel Hermansyah Main Kerumah Krisdayanti, Begini Respon Raul Lemos

Baca Juga: Kembali Dihujat! Netizen Sebut Ashanty Tidak Memiliki Empati: Sakit Hati Liatnya

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sendiri telah menetapkan hari raya Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id.

Hal tersebut telah ditetapkan dalam maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 H.

Dari maklumat tersebut, disimpulkan bahwa 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Yang mana perhitungan tersebut berdasarkan perhitungan hisab yang digunakan Muhammadiyah yaitu hijab wujud al-hilal.

Ini merupakan metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.

Baca Juga: TKW Indonesia Bekerja di Arab Saudi Bisa Umroh Berkali Kali?

Ketiga parameter tersebut antara lain:

1. Telah terjadi konjungsi atau ijtimak

2. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam

3. Saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.

Meski Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Fitri, akan tetapi organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdhatul Ulama (NU) sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan mengenai penentuan awal Syawal tahun ini.

Kendati begitu, biasanya NU menetapkan 1 Syawal dilakukan dengan pengamatan hilal atau rukyatul hilal.

Sebagai informasi, rukyatul hilal merupakan metode pengamatan atau observasi terhadap hilal lengkungan bulan sabit paling tipis yang berketinggian rendah di atas ufuk barat pasca matahari terbenam (ghurub).

Baca Juga: Tanggapi Peristiwa Palestina, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Ingatkan Warga Jabar Bersyukur

Cara melakukan rukyatul hilal terbagi menjadi tiga, yaitu mengandalkan mata telanjang, mata dibantu alat optik teleskop, hingga penggunaan teleskop yang terhubung dengan sensor atau kamera.

Kegiatan tesebut juga akan dikoordinasikan oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), untuk selanjutnya dilaporkan pada pengurus pusat PBNU.

Selain kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Syawal 1442 H pada 11 Mei 2021 atau bertepatan dihari ke 29 Ramadhan.

Sidang isbat yang dilaksanakan Kemenag akan berlangsung secara daring dan luring. Penentuan awal Syawal oleh Kemenag dilakukan dengan metode rukyatul hilal.

Baca Juga: Suami Harus Larang Istri Menjadi TKW? Ternyata ini Penyebabnya

Adapun dalam sidang isbat penentuan awal Syawal tersebut akan dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:

1. Pukul 16.45 WIB berupa pemaparan posisi hilal awal syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.

2. Setelah magrib akan dipaparkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal, dengan rukyatul hilal rencananya dilakukan di 88 titik seluruh Indonesia.

3. Baru hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi, serta disiarkan langsung TVRI dan live streaming media sosial Kemenag.

Itulah pantauan Media Pakuan dari berbagai sumber dalam penetapan hari raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah.***

 

Sumber: muhammadiyah.or.id, SE Maklumat PP Muhammadiyah, PMJNews

Editor: Ahmad R

Sumber: PMJ News Muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler