MEDIA PAKUAN - Hari ini para buruh da mahasiswa diseluruh daerah baik Kab/Kota berkumpul di di Istana negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Merdeka Barat.
menyuarakan tuntutanya kepada pemerintah. Sabtu, 1 Mei 2021.
Mereka berjuang untuk menuntut hak-haknya mereka yang dirasa kurang adil dari pemerintah. Buruh menilai pemerintah lebih memihak kepada Pengusaha ketimbang kepada para buruh.
Terlepas itu semua, kita kenal sosok seorang aktivis buruh dan sekaligus pejuang Hak Azasi Manusia (HAM) Wiji Thukul.
Ia merupakan seorang sastrawan yang hobi menulis sejak kecil.
Tulisan-tulisanya pun Wiji Thukul tak terlepas menyuarakan untuk menuntut nasib para buru.
Baca Juga: Aksi May Day 2021, Buruh dan Mahasiswa Desak Mahkamah Kontitusi Apresiasi Dua Tuntutannya
Diketahui Wiji Thukul merupakan salah seorang tokoh yang ikut melawan penindasan pada rezim Orde Baru saat itu.
Hal ini disuarakan lewat puisi-puisinya, seperti yang dilansir dari Potensibisnis.com
Inilah puisi wiji Thukul tentang nasib para buruh Indonesia yang diunggah dikanal YouTube, Kamis, 29 April 2021.
Baca Juga: Peringati May Day 2021, Polres Sukabumi Kota Ajak Buruh Berbagi Takjil
"Peringatan"
Jika rakyat pergi ketika pengusaha pidato
Kita harus berhati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi dan berbisik-bisik, ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Baca Juga: Murka! TNI Polri Kehilangan Jejak Pimpinan Sparatis MIT Poso, Abdul Rakhman Baso: Ganti Personil
Baca Juga: Al Qaeda Klaim Perang AS di Afghanistan, Memainkan Peran Kunci dalam Memukul Ekonomi AS
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat berani mengeluh itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subsentif dan mengganggu keamanan
Maka ada satu kata. Lawan!
Itulah puisi dari sekarang sastrawan Widji Thukul mengenai tentang Hari Buruh atau May Day.***