Bidik Pasar Jerman, Dubes Promosikan Kopi Indonesia

28 Januari 2021, 17:07 WIB
Minum kopi saat perut kosong, bisa menimbulkan gangguan kesehatan. /Pixabay/PublicDomainPictures

MEDIA PAKUAN-Jerman merupakan pasar terbesar produk kopi di Benua Eropa dengan nilai sekitar USD 7,7 miliar. 

Disisi lain, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia. Namun sayangnya, ekspor kopi Indonesia ke Jerman belum maksimal. 

Saat ini Indonesia masih berada di urutan kesembilan sebagai eksportir kopi ke Jerman. Urutan pertamanya adalah Brazil dan disusul Vietnam diurutan kedua.

Baca Juga: Jebakan Investasri BODONG ! Polda Metro Jaya Beri 3 Tips agar Terhindar dan Aman

Hal itu diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno pada acara Coffee Tasting di Aula KBRI Berlin.

Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh KBRI Berlin sebagai gagasan strategi melalui uji cocok rasa kopi Jerman dan kopi Indonesia. 

Arif Havas mengatakan, kopi menjadi salah satu prioritas yang dipromosikan perwakilan RI di Jerman. 

Sejumlah strategi pemasaran kopi Indonesia di Jerman sudah disiapkan, diantaranya memfasilitasi business meeting antara Asosiasi Kopi Jerman dan Roastery terkemuka di Jerman, dengan melibatkan eksportir dan Petani asal Indonesia.

Baca Juga: Menristek Bambang Brodjonegoro : Bibit Vaksin Merah Putih Diserahkan ke PT Bio Farma, Maret

Arif mengklaim pihaknya sudah melakukan promosi di jaringan swalayan, hingga bekerja sama dengan radio terkemuka di Jerman untuk wawancara tentang kopi Indonesia.

"Kita ingin mengisi gap yang terlalu besar antara potensi produksi kopi Indonesia dan potensi pasar kopi di Jerman ini," ujarnya seperti dikutip dari situs Kemlu pada Kamis, 28 Januari 2021.

Menurutnya masyarakat Jerman adalah pencinta kopi yang 75 persen diantaranya menikmati kopi di rumah. Sehingga peluang pasar itu akan terus ada bahkan meningkat. 

Lebih lanjut Arif menjelaskan, faktor harga menjadi penentu untuk pasar kopi di Jerman. Rata-rata kopi biasa, mainstream coffee dijual dengan harga sekitar satu Euro per kilogram. 

Sementara untuk specialty coffee dijual dengan kisaran harga sekitar tiga Euro per kilogram.

"Strategi uji cocok rasa kopi ini diawali dengan mengirimkan 24 sampel kopi yang paling laku di pasaran Jerman ke Indonesia," katanya.

Baca Juga: Kenakan Pakaian Adat! Sandiaga Uno Ngantor di Bali dalam Rangka Apa?

Sampel tersebut kemudian diteliti kandungan, aroma dan cita rasanya. 

Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan 5758 Coffee Lab (PT Belajar Kopi Bersama) untuk membuat katalog rasa dari masing-masing sampel kopi. 

"Nanti akan dicarikan kopi di Indonesia yang memiliki karakter yang serupa dengan katalog rasa dari sampel kopi yang sudah diteliti," tuturnya.(Samsun Ramlie)

Editor: Hanif Nasution

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler