Tetap Waspada ! Akativitas Gunung Semeru Meningkat, Alami Banjir Lahar Dingin

14 Desember 2020, 11:20 WIB
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 12 Desember 2020. /Seno/ANTARA

MEDIA PAKUAN - Gunung Semeru saat ini kondisinya masih berada di level II atau Waspada. Namun ada yang harus lebih diperhatikan mengenai Daerah Aliran Sungai yang berada disekitarnya.

Baca Juga: Sejarah yang Mengharukan Dibalik Sirkuit 'Belakang Terminal Subang' Gery-Mang

Pada Minggu 13 Desember 2020, terjadinya peningkatan debit air di DAS Gunung Semeru sehinga mengakibatkan hujan deras yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswonyo mengatakan bahwa terjadinya kenaikan debit air di DAS namun masih dalam pantauan dan terkondisi masih aman.

"Memang ada kenaikan debit air di DAS yang dialiri lahar dingin Gunung Semeru di Curah Kobokan, namun masih terpantau aman dan hujan sudah reda," ujarnya, dikutip Mediapakuan.com dari Antara.

Baca Juga: Simak! Quick Count Pilkada Sukabumi 2020 Hampir Selesai, Dipastikan Marwan-Iyos Menang

Setiap hujan yang turun mengguyur Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro dengan intensitas sedang hingga tinggi itu dipastikan akan terjadinya banjir lahar dingin disekitar DAS Gunung Semeru.

"Terjadinya potensi lahar dingin tersebut akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan merata yang mengenai sisa-sisa material yang berada di Curah Koboan, Sumbersari dan Bondeli," tuturnya.

Dia mengklaim dalam pemantauan tersebut melibatkan lima tim untuk memantau di sepanjang aliran lahar dingin Gunung Semeru, dan jika terjadi sesuatu akan langsung dilaporkan ke posko induk yang berada di Dusun Kamar Kajang.

Baca Juga: Lebih Mudah dari Seleksi CPNS! Inilah Cara Mudah Lolos Seleksi PPPK 2021

"Ketika hujan deras mengguyur, semua warga yang berada di sekitar DAS mengungsi di posko-posko pengungsian yang sudah disediakan," katanya.

Wawan juga memberikan informasi warga yang berada di daerah rawan tersebut setiap sorenya selalu melakukan pengungsian ke posko dan mereka kembali ke rumahnya pada pagi hari.

"Awan panas guguran sempat terpantau kembali meluncur dari puncak kawah, namun luncuran tersebut masih dalam batas aman dan jauh dari permukiman," ujarnya.

Baca Juga: Menjadi Pendengar Setia, Inilah 5 Zodiak yang Enggan Menceritakan Masalah Pribadinya pada Orang lain

Selain itu, Wawan juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mengenai potensi awan panas guguran dan lahar dingin yang dapat terjadi kapanpun dalam kondisi hujan deras.

"Masyarakat juga diimbau mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," ujarnya.

Baca Juga: Sangat Akur Banget, Inilah 5 Zodiak yang Merupakan Saudara Paling Penyayang

Ia mengimbau agar masyarakat untuk menjauhi dan tidak beraktivitas di area yang terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

"Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan wewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, karena banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," katanya.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler