Menjadi Contoh Penangangan Covid-19, Ridwan Kamil: Korban Terbesar Itu Harusnya Jabar

- 19 November 2020, 13:45 WIB
Ridwal Kamil Ungkap jawa barat menjadi proyeksi penanggulangan covid-19
Ridwal Kamil Ungkap jawa barat menjadi proyeksi penanggulangan covid-19 /Instagram/@Ridwankamil

MEDIA PAKUAN - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia memproyeksikan Jabar sebagai daerah percontohan dalam hal penanggulangan pandemi Covid-19 ungkap Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil.

"Secara teori Covid-19 harusnya kami ini paling parah terkena dampak karena jumlah populasinya paling padat, tanpa sebuah upaya maka korban terbesar itu harusnya Jabar," kata Kang Emil, dikutip dari Antar, Kamis, 19 November 2020.

Dia mengatakan bahwa karena penduduk jabar merupakan terbanyak di Indonesia, sehingga dia rasa bahwa Jabar rentan terhadap penularan Covid-19.

Baca Juga: Masker Meluas Covid-19, BPBD Sumut Sebar Ribuan Masker Masyarakat Serdang Begadai

Akan tetapi Pemprov Jabar telah menyiapkan strategi dari jauh hari untuk melawan pandemi Covid-19 ini.

Menurut Kang Emil ada lima prinsip yang dia terapkan dalam penanganan Covid-19 di Jabar.

Prinsip yang pertama yakni Proaktif, menurut dia pemerintah daerah harus mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat.

Baca Juga: Umumkan Puluhan Pasien Corona Negatif, Satgas Covid-19 Provinsi Bali: 85 orang Sembuh

"Proaktif tapi harmoni tidak berbeda sendiri, contohnya Jabar sudah menerapkan siaga 1 sejak bulan Januari sebelum ada kasus pertama. Proaktif kedua jabar daerah pertama yang punya alat PCR saya beli ke Korea jadi kita sudah ngetes duluan disini, mengeluarkan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan lainnya," kata Kang Emil.

Selanjutnya Prinsip keduanya adalah transparan, dengan mmembangun aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar).

"Ketiganya ilmiah, di mana setiap keputusan yang kami buat berdasarkan masukan dari para ahli," tutur Kang Emil.

Baca Juga: Mana Masker Mu? Pemkab Sukabumi Terima Bantuan Ribuan Masker

Prinsip selanjutnya yakni inovatif, dimana industri-industri di Jabar digerakkan untuk fokus melawan Covid-19, antara lain membuat alat ventilator, PCR dan alat pelindung diri.

"Prinsip kelima adalah kolaborasi dengan berbagai pihak atau institusi sebagai salah satu kunci penanganan pandemi Ccovid-19 di Jabar," ucap Kang Emil.

Sementara itu, tujuan datang ke Jabar adalah untuk mendapatkan data secara langsung. Alasan dipilihnya Jabar karena apapun yang terjadi di Jabar berdampak terhadap nasional ungkap Sekretaris Jenderal Wantannas Laksda TNI Harjo Susmoro.

Baca Juga: Miris! Gegara Pandemi Covid-19, Kemenpan-RB Tidak Mengangkat PNS Baru Sampai 2023

"Pertimbangan lainnya karena dalam penanganan Covid-19 Jabar menurut kami cukup berhasil," katanya.

Dia berharap setelah memperoleh data dan informasi yang cukup, Watannas merencanakan menjadikan Jabar sebagai daerah percontohan percepatan penanganan Covid-19 nasional.

"Setelah kita mendapatkan validasi dari Jabar terkait bagaimana penanganan COVID-19 bisa sukses, kalau ini bisa ditarik akan bisa jadi model untuk mempercepat penanganan Covid-19 secara nasional," tuturnya.

Keberhasilan penanganan Covid-19 di Jabar tak lepas dari peran kepemimpinan yang menjadi teladan.

Baca Juga: Lakukan Mitigasi Bencana Potensi Gunung Merapi, BNPB Ciptakan Aplikasi 'CekPosisiMerapi'

"Saya lihat Pak Gubernur (Jabar) memberikan kepemimpinan yang terbaik melalui keteladanan," ucap Harjo.

Wantannas bertugas membuat rancangan tentang kebijakan yang selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden selaku Ketua Wantannas.

"Kami bertugas membantu Presiden untuk merumuskan penetapan kebijakan strategis, kami datang ke Jabar untuk kajian kewilayahan, tugasnya mengamati, mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi setiap persoalan," kata Harjo.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah