MEDIA PAKUAN- Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cianjur, meminta pimpinan dan pengurus pondok pesantren segera melaporkan kondisi kesehatan pondoknya ke Dinas Kesehatan (Dinkes).
Terutama bagi sejumlah pondok pesantren yang telah memulai proses belajar mengajar secara tatap muka dilakukannya.
"Kami sudah menyampaikan imbauan agar setiap pontren. Terutama pondok yang sudah melakukan aktivitas kegiatan pembelajaran membiasakan membuat laporannya. Terutama laporan kondisi kesehatan guru dan santri kepada Dinkes Kabupaten Cianjur," kata kata Juru Bicara GTPP Covid-19, Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal.
Yusman Faaisal mengultimatum akan memberikan sanksi tegas setiap pondok pesantren yang masih membandel. Terutama pondok pesantrena yang tidak melaporkan kondisi kesehatan guru dan santrinya. Apalagi mengabaikan protokol kesehatan.
"Kami akan memberikan sanksi tegas pemberhentian kegiatan pembelajaran. Termasuk akan memulangkan para santri kerumahnya masing-masing," kata Juru Bicara GTPP Covid-19, Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal.
Yusman mengatakan baru tujuh pondok pesantren yang rutin menyampaikan laporan. Terutama mengenai kondisi kesehatan santri dan tenaga pengajarnya.
Yusman Faisal mengatakan GTPP akan segera menyurati seluruh pengurus pondok pesantren. Terutama pesantren yang sudah melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka.
"Kami akan meminta laporan kondisi santri, tenaga pengajar, dan pengurus pesantren," katanya.
Yusman Faisal mengatakan akan merekomendasi penutup sementara kegiatan pondok pesantren bila terbukti mengabaikan ketentuan tersebut. Padahal langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Covid-19 meluas.
"Kalau tetap mengabaikan, kami merekomendasi ke dinas terkait untuk menutup sementara aktivitas di pondok pesantren tersebut. Langkah ini dilakukan demi kebaikan semua, terutama mencegah penyebaran corona di lingkungan pesantren," ujarnya.
Alasan peningkatan pengawasan kegiatan ini untuk menekan risiko penularan COVID-19 di lingkungan pondok pesantren.
"Kami minta bantuan pengurus agar dapat bersama-sama menjalankan protokol kesehatan serta terbuka dalam informasi, kalau ada santri yang sakit dengan gejala COVID-19, sehingga dapat dilakukan penanganan cepat," tuturnya.***