Ketum Artalia Kamil Berbagi dengan Mogef Korea Selatan Sekoper Cinta

- 5 November 2020, 11:51 WIB
sekoper cinta
sekoper cinta /
MEDIA PAKUAN - Sebagai bentuk upaya untuk pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat diadakannya Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita).

Kementrian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Mogef) Korea Selatan dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI) memanfaatkan perkembangan Jabar Sekoper Cinta untuk dijadikan solusi mengatasi permasalahan gender.
 
Baca Juga: Kenapa Harus Repot Bikin SIM Langsung. Bisa di Rumah Kok, Begini Caranya

Di Jawa Barat mayoritas penduduk perempuannya terbilang cukup tinggi, namun pemberdayaan terkait pendidikan dan ekonominya belum bisa mengimbagi.

Kementrian mengamati Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terlihat cukup serius untuk meningkatkan pemberdayaan penduduk perempuan yang ada diwilayah itu.

Oleh sebab itu, mulai dari sekarang dan seterusnya hingga 2024 nanti, Pemerintah Korea akan memberikan bantuan dana pertahunnya senilai kurang lebih USD370.000 untuk proyek yang telah disepakati bersama.
 
Baca Juga: Pesona 4 Ustadz Muda ini Bikin Klepek-Klepek, Salah Satunya Fatih Saferagic

Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia melalui pelatihan vokasi, peningkatan akses perempuan pada pekerjaan dan kewirausahaan, sebagai percontohan untuk kemudian direplikasi di lokasi lainnya di Indonesia (difusi model kebijakan).
 
Ketua Umum Sekoper Cinta Atalia Praratya menjelaskan, hal ini telah disepakati melalui pembahasan daring yang telah dilaksanakan pada 16 Oktober 2020, yang diharidi oleh Kementrian Mogef Lee Jung Ok dari Korea Selatan, dan Kemen PPPA RI Bintang Puspayoga, beserta Ketua Umum Sekoper Cinta Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil dari Indonesia.
 
 
“Kami harapkan Sekoper Cinta ini bisa menjadi percontohan yang bisa direplikasi di daerah lain atau menjadi difusi model kebijakan di Indonesia,” ujar Atalia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
 
Dengan membentuk model pelatihan kejuruan terintegrasi dengan gender, ini adalah salah satu tujuan akhir yang Lee Jung-Ok rencanakan.
 
“Serta mengembangkan model ini di seluruh Indonesia untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.
 
 
Di tahun 2020 sebagai upaya awal untuk melaksanakan proyek ini,  para stakeholders akan mengatur kerangka kerja operasi untuk setiap komponen proyek hingga 5 tahun kedepan.
 
Maka demikian Sekoper Cinta pun sudah siap dalam berpartisipasi mengikuti pelatihan dagang e-commerce dan kursus menjahit yang konon meningkatkan kualitas hidup perempuan Jawa Barat terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.***
 
 
 
 
BalasTeruskan

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x