Cegah Penyebaran Covid 19 Menjelang Natal, Pemerintah Austria Berlakukan Karantina

- 15 November 2020, 13:36 WIB
Ilustrasi Virus Corona. *
Ilustrasi Virus Corona. * /Toni Kamajaya/MediaPakuan

MEDIA PAKUAN - Pemerintah Austria kembali memberlakukan karantina selama tiga minggu untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.

Langkah ini ditujukan untuk mengurangi beban tenaga kesehatan saat nantinya pertokoan diizinkan buka jelang perayaan Hari Natal.
 
Dilansir dari Reuters, atas kondisi itu, karantina pun diberlakukan oleh pemerintah mulai Selasa 17 November sampai Senin 7 Desember 2020. 
 
 
Sejumlah kalangan konserfatif sebelumnya telah memberikan masukan kepada pemerintah Austria bahwa karantina merupakan opsi terakhir yang akan dipilih. 
 
Namun, pemerintah tidak punya cara lain untuk mencegah rumah sakit dan tenaga kesehatan yang kewalahan menerima lonjakan pasien.
 
Sebelum memberlakukan karantina, otoritas di Austria sebelumnya telah menetapkan jam malam mulai pukul 20:00 sampai 06:00 waktu setempat bulan ini.
 
 
Pertokoan, kafe, bar, dan restoran diizinkan beroperasi tetapi dengan syarat hanya boleh melayani pesanan dibawa pulang. 
 
Selain itu Gedung teater dan museum ditutup untuk pengunjung. Namun, kebijakan itu masih belum cukup untuk mengurangi jumlah pasien positif COVID-19.
 
Buktinya saat ini Austria jadi salah satu negara yang memiliki tingkat kasus positif tertinggi di Eropa.
 
 
Jika dibandingkan dengan gelombang pertama penyebaran COVID-19, otoritas setempat tidak terlalu ketat membatasi kegiatan masyarakat saat menghadapi gelombang kedua penularan COVID-19. 
 
Pemerintah menyebut pihaknya berhasil mengendalikan penyebaran lewat pemberlakuan karantina pada musim semi lalu.
 
"Karantina selanjutnya akan berlangsung selama dua minggu, dua-dan-setengah-minggu, akan sangat berat buat kita semua," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz saat jumpa pers.
 
 
Aturan jam malam akan jadi perintah untuk tetap berada di rumah sepanjang hari, kecuali untuk berbelanja kebutuhan pokok atau berolahraga.
 
Kurz mengatakan warga harus bekerja dari rumah. Pertokoan yang menjual barang non esensial akan tutup, termasuk di antaranya salon dan layanan penata rambut lainnya. 
 
Sekolah dasar dan taman kanak-kanak (TK) ikut dialihkan menjadi Pembelajaran jarak jauh.
 
 
Walaupun demikian, pihak TK tetap menyediakan layanan penitipan anak bagi mereka yang membutuhkan.
 
"Tujuan utama kami sekolah dan pertokoan jadi layanan yang paling pertama buka pada 7 Desember setelah karantina," ujar Kurz. 
 
Dia menambahkan jika warga patuh menjalani aturan karantina, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat.***
 

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah