MEDIA PAKUAN - United Nations Children's Fund (UNICEF) mengumumkan bahwa lebih dari 6.700 anak-anak telah dipersenjatai oleh pihak-pihak yang bertikai di Yaman.
Dalam pernyataan tertulisnya, UNICEF mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertikai di Yaman memaksa 2.700 anak-anak menggunakan senjata, sementara dua pertiga dari anak perempuan Yaman dinikahkan meski belum mencapai usia 18 tahun.
UNICEF menyebut anak-anak paling menderita selama konflik di Yaman.
Seharusnya, lanjut UNICEF, anak-anak tidak boleh menjadi target konflik.
Sementara bulan lalu UNICEF juga melaporkan bahwa lebih dari 6.700 anak tewas sepanjang konflik di Yaman sejak 2015.
Baca Juga: AS Mulai Geram pada Israel: Gagal Melindungi Warga Sipil dalam Konflik di Gaza
Yaman telah dilanda kekerasan sejak 2014, ketika kelompok Syiah Houthi menyerbu sebagian besar negara dan krisis meningkat pada 2015, ketika koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara besar-besaran yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Houthi.
Arab Saudi dan sekutu negara-negara Sunni menuduh Houthi bertindak sebagai kekuatan proksi bagi Syiah Iran.
Puluhan ribu orang, termasuk warga sipil, telah terbunuh di Yaman dan PBB memperkirakan sekitar 14 juta warga kelaparan.