Kasus Covid-19 Masih Tinggi Madrid akan Lockdown?

- 2 Oktober 2020, 09:07 WIB
Ilustrasi/PIXABAY
Ilustrasi/PIXABAY /

 

MEDIA PAKUAN-Kasus Covid-19 di kawasan otonom Madrid di Spanyol. Daerah ini menjadi area wabah Covid-19 terparah di Eropa.

Dikabarkan, bebarapa hari mendatang wilayah ini akan ditutup di bawah aturan karantina wilayah (Lockdown).

Kemunculan kembali kasus infeksi virus Corona di Spanyol pada gelombang pertama sempat menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wilayah Madrid mencatatkan 859 kasus per 100.000 penduduk.

Baca Juga: Ayah Bangga Anaknya Lakukan Penyerangan Karyawan

Pemerintah pusat Spanyol pada Rabu 30 September 2020 malam memutuskan untuk memberlakukan kembali aturan baru karantina wilayah di Madrid.

Dilansir dari RRI.co.id, wilayah berpenduduk total lebih dari tiga juta orang itu tercatat dua kali lipat dibandingkan rasio kasus secara nasional. Saat mencapai 769.188 kasus dengan kematian sebanyak 31.791 kasus. Jumlah ini tertinggi di Eropa Barat.

Kekhawatiran adanya dampak besar bagi kehidupan masyarakat muncul di kota yang terkenal dengan bar, restoran, dan banyak turis di masa-masa normal itu.

Namun Kepala Wilayah Madrid, Isabel Diaz Ayuso, menyatakan di hadapan dewan kewilayahan bahwa ia tidak mempunyai pilihan lagi selain mengikuti keputusan karantina wilayah, meskipun dia juga akan mengajukan banding secara hukum.

"Wilayah ini bukanlah pembangkang, dan akan secara ketat mematuhi semua perintah. Namun, ya, kami akan ke pengadilan untuk memperjuangkan hak-hak warga Madrid," kata Isabel.

Baca Juga: Perang Armenia dan Azerbaijan Timbulkan Korban Jiwa hingga Ribuan

Saat ini otoritas Madrid diberi waktu hingga Jumat 2 Oktober 2020 malam untuk mempublikasikan rincian aturan mengenai karantina wilayah, termasuk waktu pemberlakuan.

Aturan baru kali ini diberlakukan oleh pemerintah pusat untuk semua kawasan kota di Spanyol dengan jumlah penduduk sedikitnya 100.000 jiwa, yang mencatatkan rasio 500 kasus per 100.000 penduduk dalam 14 hari terakhir. (Siti Saadah Nurlaela)

 

 

 

 

 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah