Ditinggal Ibunya Liburan 10 Hari, Bayi 16 Bulan Mati Mengenaskan

- 26 Maret 2024, 12:55 WIB
Ilustrasi bayi meninggal dunia - Karena lelah, seoranng ibu terlelap tidur ketika menyusui, tapi syok saat terbangun bayinya sudah tak gerak-gerak lagi "Anakkuuu!"
Ilustrasi bayi meninggal dunia - Karena lelah, seoranng ibu terlelap tidur ketika menyusui, tapi syok saat terbangun bayinya sudah tak gerak-gerak lagi "Anakkuuu!" /

MEDIA PAKUAN - Media sosial sedang digemparkan dengan berita kematian bayi 16 bulan bernama jailyn di Amerika Serikat, menurut berita yang beredar sang bayi meninggal usai ditinggal ibunya liburan selama 10 hari tanpa makan dan minum bahkan pengasuh satu pun.

Bayi mungil tersebut di biarkan sendiri di rumah yang terbilang cukup besar sehingga tangisan nya tidak bisa di dengar oleh tetangga, Ibu korban, Kristel Candelario pergi meninggalkan Jailyn.  Dia pergi liburan bersama teman prianya.

Kronologi tersebut terungkap melalui CCTV yang menayangkan rekaman CCTV di pengadilan, yang menunjukkan Candelario mengangkut kopernya ke mobil pada 6 Juni tahun lalu dan baru pulang ke rumahnya pada 16 Juni. Dia meninggalkan putrinya sendirian di rumah selama sekitar 10 hari.

Pakar patologi forensik, Elizabeth Mooney, dalam keterangan di persidangan mengungkapkan bahwa Jailyn ditemukan dalam kondisi kurus, dengan mata cekung, bibir kering dan kotoran di mulut juga kuku jarinya.

Baca Juga: Bayi di AS Lahir Tanpa Mata, Cek Penyebabnya!

Berat badan bayi itu berkurang tujuh pon dibandingkan saat kunjungan dokter terakhir kalinya sekitar dua bulan sebelum kematiannya.

Para penyelidik sampai tak percaya aksi ini dilakukan oleh seorang ibu. Mereka pun menyebut kasus ini merupakan yang paling mengerikan yang pernah mereka saksikan sepanjang karier mereka.

Menurut orang tua Candelario, putrinya itu mengalami masalah kesehatan mental. Dalam sebuah pernyataan, ibunya, Ketty Torres, mengatakan Candelario telah berjuang melawan masalah mental selama beberapa waktu terakhir.

Kata dia, telah berhenti minum obat dan itu mungkin memperburuk depresi dan kecemasannya sehingga berkontribusi pada ketidakmampuan dia membuat keputusan yang tepat.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x