Putus asa, mereka pun ke Rumah Sakit Omassery sebagai pilihan terakhir.
Namun penolakan kembali dialami oleh pasutri ini karena pihak rumah sakit menyatakan mereka memerlukan surat hasil tes negatif dari pasien sebelum bisa melaksanakan persalinan.
Baca Juga: Dunia Sibuk Mengatasi Covid-19 Wuhan Sudah Bebas
Setelah itu, Shehla dibawa ke rumah sakit KMCT di Mukkam dan kemudian ke perguruan tinggi kedokteran Kozhikode.
Dia hanya menemukan fakta bahwa dua bayi kembar yang tengah dikandungnya tersebut telah meninggal karena penanganan yang terlalu lama.
Sang suami pun menjelaskan bahwa penanganan di rumah sakit terakhir yang merawat istrinya juga sedemikian parah.
Saya membawa istri saya Shehla ke perguruan tinggi kedokteran Manjeri dengan rasa sakit yang parah sekitar pukul 04.30 waktu setempat pada hari Sabtu.
"Tapi setelah pergi ke beberapa rumah sakit akhirnya dia mendapat perawatan baru sekitar pukul 18.30. ” tutur sang suami Mohammed Sheriff.
Baca Juga: Berkat BTS CEO Bang Si-Hyuk Meraup Keuntungan Mencapai Rp12 Triliun
Sheriff pun menyanyangkan protokol kesehatan di India yang tidak cepat tanggap dalam menangani proses persalinan yang seharusnya terjadi.