Houthi: Iran Paling Gigih Bela Palestina Dibanding Negara-negara Islam Lainya

- 15 Maret 2024, 09:25 WIB
Arsip foto - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi (kiri) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023./ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.
Arsip foto - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi (kiri) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023./ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa. /

MEDIA PAKUAN - Pemimpin Gerakan Ansarallah Yaman, Sayyed Abdulmalik al-Houthi menekankan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul seluruh umat Islam di semua negara Islam sehubungan dengan kekejaman yang terjadi di Jalur Gaza.

Sayyed Abdulmalik al-Houthi mengatakan "Sayangnya bahwa negara-negara di kawasan “tidak ada yang [secara resmi] mengambil tindakan praktis yang serius dalam rangka mendukung rakyat Palestina.”

Pimpinan Ansarallah lebih lanjut menambahkan bahwa negara-negara ini juga tidak mengambil langkah-langkah atau sikap ekonomi dan politik nyata untuk menekan pihak Amerika dan Israel.

Baca Juga: Kisah Sepak Bola Palestina Syahid Usai Rumah di Hancurkan Rudal Israel

Dia menggarisbawahi bahwa hanya Iran, di antara negara-negara tersebut, yang berdiri dan “menyediakan senjata kepada para pejuang kemerdekaan di Gaza untuk membela seluruh bangsa.”

Kelompok Houthi juga menganggap Iran sebagai sekutu dan berani tegas terhadap Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya tidak malu-malu memberikan senjata kepada musuh Israel untuk melakukan kejahatan genosida di Gaza.

Menurut Sayyed Abdulmalik al-Houthi “Pendudukan Israel melakukan kejahatan abad ini, dengan partisipasi Amerika dan kontribusi dari negara-negara Barat dan beberapa negara Arab,” katanya.

Dalam konteks ini, pemimpin Ansar Allah mengindikasikan bahwa keterlibatan Washington dalam kriminalitas yang dilakukan di Jalur Gaza telah meningkat dengan “mencegah penghentian agresi dan manuvernya untuk memastikan bahwa agresi dan pengepungan di Jalur Gaza terus berlanjut.”

Dia menambahkan bahwa metode penipuan dan manuver yang dilakukan Amerika Serikat adalah “bagian dari agresi terhadap rakyat Palestina.”***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x