Network
MEDIA PAKUAN - Pasca terbunuhnya pejabat Korea Selatan, Kemeterian Pertahanan intruksikan untuk perketat daerah perbatasan korut.
Hal itu membuat keteganan diantaranya kian memanas.
Sebelumnya, Korea Selatan menuduh Korea Utara telah membunuh dan membakar salah satu pejabatnya pada Selasa, 22 September 2020.
Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya
Ia hilang pada hari sebelumnya saat bertugas di dekat pulau perbatasan Laut Kuning Yeonpyeong.
"Militer kami mengeluarkan instruksi pada Kamis yang menyerukan penguatan sikap kesiapan mengenai situasi saat ini," kata wakil juru bicara kementerian Kolonel Moon Hong-sik.
Intruksi ini menujukan Korea Selatan akan memantau terus perkembangan di daerah perbatasan Korea Utara.
Baca Juga: Pejabat Tinggi Korsel Dibunuh, AS Recoki Korut : Tidak Bisa Ditoleransi
"Fokusnya adalah pada pemantauan ketat gerakan militer Korea Utara sepanjang waktu dan untuk mempertahankan postur pertahanan yang kokoh untuk bereaksi cepat terhadap semua keadaan guna mencegah peningkatan ketegangan." tambahnya.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, akan memperkuat pengawasan di daerah garis Batas Utara (NLL) hingga perbatasan maritim antar-Korea.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tindakan provokatif oleh Utara atau pembelotan individu ke Selatan.
Baca Juga: Pejabat Korsel Dibakar oleh Korut, Kim Jong-un Minta Maaf : Saya Sangat Menyesal
"Kami akan menjaga postur kesiapan militer penuh untuk melindungi nyawa dan keselamatan rakyat kami," kata Menteri Pertahanan Suh Wook dalam pidatonya
"Jika Korea Utara mengancam mereka, kami akan mendapat reaksi keras," tambahnya.
Kementerian pertahanan Korsel mengirimkan pesan kepada Korea Utara melalui saluran Komando PBB tentang insiden tersebut, tetapi Korea Utara tetap bungkam.*** Adi.
