Benarkah China Klaim Mampu Hidupkan Orang Meninggal? Ciptakan Teknologi Kecerdasan AI : Cek Faktanya

- 26 Desember 2023, 14:55 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI. /Steve Johnson/unsplash
 
MEDIA PAKUAN - China dikenal sebagai negara dengan teknologi canggih, salah satu nya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang sekarang ini banyak digunakan masyarakat dunia.

Pendiri Super Brain, Zhang Zewei, menyatakan bahwa Tiongkok berada pada kelas tertinggi di dunia dalam bidang teknologi AI.

Baru-baru ini China kembali mengejutkan publik dengan penemuan barunya mengenai teknologi  kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang di klaim bisa menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal.
 
 
 
Baca Juga: Israel Siaga Tinggi Menyusul Tewasnya Jenderal Iran Seyyed Razi Mousavi di Suriah

Teknologi ini, yang dikenal sebagai Ghost Bots, memungkinkan orang yang ditinggalkan untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal.

Meskipun berbentuk virtual dan tidak dapat dipegang, teknologi ini menciptakan avatar dan suara orang yang sudah meninggal sehingga orang yang ditinggalkan dapat berinteraksi dengannya

Teknologi tersebut sudah di buktikan oleh seakoo wu, dalam video yang beredar terlihat mayat seorang laki-laki yang diketahui anak dari seakoo wu dalam video anak tersebut.
 
Sebelumnya dia dinyatakan telah meninggal karena stroke namun dalam hasil video Ai, Putra Wu, bernama Xuanmo bisa menyampaikan pesan secara emosional terhadap orang tuanya.

Pesan tersebut berisi sebuah ungkapan bahwa ia (xuanmo) masih ada disunia walaupun ia sudah meninggal, untuk mendapatkan hasil yang sempurna wu dan isterinya harus mengumpulkan foto, video dan rekaman suaran xuanmo.
 
Baca Juga: Situasi Konflik Gaza Semakin Mencekam, Kini Mencapai Angka 21.000 Orang Palestina Yang Tewas

Tidak hanya memakan waktu yang lama namun proses tersebut menghabiskan biaya yang cukup besar.
 
Super Brain menawarkan jasa ini dengan biaya sekitar 10.000 hingga 20.000 Yuan, atau sekitar Rp 21,6 juta hingga Rp 43,3 juta, untuk menciptakan avatar dasar dalam waktu sekitar 20 hari.

Ghost Bots telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, dan penggunaannya berkembang pesat di China.

Perusahaan AI, seperti Super Brain, telah bekerja pada pengembangan teknologi ini.

Namun, tidak lepas dari kontroversi publik, beberapa pihak merasa khawatir tentang dampak psikologis dan etika terkait pembuatan 'manusia digital',.
 
 
Terutama dalam konteks hubungan interpersonal dan kehidupan setelah kematian.

Namun, beberapa pihak lagi merasa teknologi tersebut dapat membantu untuk meredakan emosi atas rasa kehilangan dan berduka.***

 


 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah