Teknologi Pertanian Next Level, 3 Ahli Asal Jepang Tawarkan Ponpes Dzikir Al Fath Solusi Atasi Krisis Pangan

- 4 November 2023, 21:12 WIB
Pertemuan tiga perusahaan pertanian asal Jepang di Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi.
Pertemuan tiga perusahaan pertanian asal Jepang di Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi. /Manaf Muhammad/Media Pakuan



MEDIA PAKUAN - Sejumlah ahli dari negara Jepang yakni Tatsuya Kojima staf ahli Japan asia, Masaki Hamamura Staf ahli Japan Asia Cultural exchange inc, Ichiro Yamamoto Presiden Direktur Earth Japan farm co mengunjungi Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, Sabtu 4 November 2023.

Kedatangan mereka turut didampingi advisor Kadin Indonesia M. Teguh Setiabasa. Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana menyambut mereka secara langsung untuk menyampaikan wawasan mengenai teknologi pertanian di Negeri Sakura ke para santri.

KH Fajar mengatakan, para ahli asal Jepang tersebut turut menawarkan teknologi pengolahan gabah padi yang bisa bermanfaat.

"Hari ini kita ada dari 3 perusahaan dari Jepang, juga perusahaan berbeda, yang poin penting pertama mereka siap memberikan alih teknologi bagaimana dari gabah padi itu bisa bermanfaat namanya silikat, bisa untuk jadi pupuk bisa untuk barang -barang yang lain luar biasa, yang mereka siap untuk alih teknologi dan membuat pabrik di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Eks Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Kebumen 

Selain itu, sejumlah perusahaan asal Jepang itu juga membuka peluang untuk pekerja asal Indonesia, terlebih Ponpes Dzikir Al Fath saat ini tengah membina santri untuk berkiprah di negara Jepang.

"Perusahaan ini juga menunjukkan siap untuk menerima pegawai tentu dengan syarat-syarat tertentu, karena di kita ada 70 orang yang akan bekerja di Jepang. Gelombang 1 dan gelombang ke 2, untuk mengikuti pelatihan bahasa Jepang, mudah-mudahan mendapatkan sertifikat N 4, yang kita targetkan 3 bulan lagi mereka sudah ada yang pergi ke Jepang untuk kerja," pungkasnya.

Tiga perusahaan tersebut juga menawarkan untuk menerapkan teknologi pengolahan gabah padi di Indonesia.

"Mereka ini mau memberikan ilmunya, mau memberikan alih teknologi itu yang menarik, sehingga kita bisa mempunyai kemandirian karena itu mereka nanti bisa kerja di Jepang, 2,3 sampai 5 tahun, kemudian mereka punya teknologinya datang ke Indonesia lalu mereka bisa menjadi business man atau wirausaha dengan teknologi yang sudah mereka pelajari sambil kerja di Jepang," tuturnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x